Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sulteng Akan Kembangkan Pertanian Kedelai

M Taufan SP Bustan
01/7/2022 20:19
Sulteng Akan Kembangkan Pertanian Kedelai
Tanaman kedelai.(DOK MI)

PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menyiapkan 1.500 hektare lahan untuk mengembangkan produk pangan lokal. Salah satunya kedelai.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Retno Erningtyas mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah mendorong pemerintah daerah melakukan inovasi dalam pengembangan produk pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Karena itu, untuk mendukung program tersebut, Sulteng langsung bergerak dan berupaya melakukan pengembangan sejumlah produk pangan. "Di antaranya yang akan kami kembangkan adalah tanaman kedelai," terangnya, Jumat (1/7).

Menurut Retno, untuk mengembangkan kedelai itu, pihaknya sudah menyiapkan lahan produktif yang luasnya mencapai 1.500 hektare.  "1.500 hektare lahan itu akumulasi dari tiga lahan di tiga kabupaten di Sulteng," tegasnya.  

Di atas 1.500 lahan tersebut, lanjut Retno, sudah ditanami kedelai. Diharapkan proses penanamnya selesai di awal bulan ini. "Kedelai itu nantinya untuk memenuhi kebutuhan industri olahan tahu dan tempe," imbuhnya.  

Sementara itu, Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian (BPTP) Sulteng, sudah menyiapkan inovasi teknologi pertanian untuk membantu petani dalam meningkatkan hasil produksi pertaniannya khususnya untuk tanaman kedelai. Kepala BPTP Sulteng, Abdul Wahab menambahkan, pihaknya akan terus mendukung peningkatan produksi pertanian melalui inovasi teknologi di bidang pertanian untuk mendukung kemajuan pertanian di Sulteng.  

"Yang jelas BPTP sebagai penyedia teknologi akan terus berinovasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," ujarnya.

Wahab menjelaskan, BPTP Badan Litbang pertanian tidak hanya berperan di bagian hulu akan tetapi memiliki tanggung jawab hingga hilir.   "Karena itu perlu kerjasama terintegrasi baik peneliti, penyuluh pertanian maupun petani yang menjadi sasaran dalam mengaplikasikan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing produk pertanian. Khususnya kedelai yang tengah dikembangkan itu," tandasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya