BANJIR rob tiap tahun melanda lima kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, seperti Kecamatan Alok Timur, Kecamatan Alok Barat, Kecamatan Kewapante, Kecamatan Talibura dan Kecamatan Kangae, Rabu (15/6). Pun terjadi di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara
Salah satunya di Kampung Bebeng, Kecamatan Alok Barat, puluhan rumah warga terendam banjir rob dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 sentimeter sampai 80 sentimeter. Banjir rob yang berasal dari pasangnya air laut itu langsung masuk ke dalam rumah. Barang-barang perabot rumah tangga hingga kendaraan roda dua dan empat milik warga juga turut terendam air laut.
Banjir rob ini terjadi setiap tahun sehingga warga setempat memilih pasrah dengan tidak mengungsi. Anak-anak pun memanfaatkan banjir rob untuk arena bermain di depan rumah meski terlihat air laut sangat kotor.
Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, permukiman warga di pesisir pantai ini tergenang air hingga mencapai ketinggian 80 sentimeter. Air tersebut masuk sampai dalam kamar hingga dapur. Akibatnya, beberapa tempat tidur harus digeser dan diletakkan di atas kursi.
Sementara itu, kendaraan roda dua dan empat milik warga juga terdampak. Selain itu, banjir juga menutupi badan jalan sehingga membuat para pengendara harus memutar balik kendaraan roda duanya.
Salah satu warga kampung Bebeng, Ibnu Hajar, mengaku setiap tahun kawasan rumah penduduk setempat selalu terendam air. Dia pun mengatakan banjir rob biasanya terjadi mulai pukul 10.00 pagi dan berhenti pada sore hari.
"Pagi itu sekitar jam 10.00 WIB air sudah naik, nanti malam atau pagi surut. Itu akan terjadi beberapa hari ke depannya," ungkap dia.
Baca juga: 16 Jemaah Calon Haji Asal Sikka Siap Bertolak ke Arab Saudi
Menurutnya, warga yang ada tetap memilih bertahan di rumah dan tidak mengungsi ke tempat lebih tinggi. Meskipun banjir tersebut membuat aktivitas masyarakat terganggu.
"Banjir rob ini terjadi tiap tahun. Jadi kita pasrah saja. Kami memilih bertahan di rumah. Hal ini karena tidak ada pilihan lain. Kita pasrah saja pak walau belum ada upaya maksimal dari Pemkab Sikka," ujar Ibnu.
Sementara itu, Abidin mengaku tidak heran kalau sejumlah rumah warga terendam air laut. Menurutnya, banjir rob ini sudah menjadi langganan setiap tahun.
"Setiap tahun warga disini mengeluh. Tetapi mau bilang apa, kita pasrah saja," ucapnya.
Selain itu, banjir rob juga melanda wilayah rumah-rumah warga yang ada di Kecamatan Talibura sehingga warga pun pasrah dengan kondisi yang mereka alami.(OL-5)