Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pedagang Keluhkan Penjualan Cabai Rawit Merah Turun karena Mahal

Lilik Darmawan
08/6/2022 16:21
Pedagang Keluhkan Penjualan Cabai Rawit Merah Turun karena Mahal
Cabai rawit merah.(MI/Widjajadi.)

HARGA cabai rawit merah melonjak berdampak pada menurunnya penjualan. Jika sebelumnya pedagang mampu menjual hingga 10 kilogram (kg) kini maksimal hanya 5 kg. Selain itu suplai dari petani juga berkurang.

Salah seorang pedagang Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah, Sulistiyono, 47, mengakui kenaikan harga dipicu karena pasokan dari petani berkurang. "Biasanya kami mendapat suplai dari petani di Temanggung. Saya biasanya bisa sampai 15 kg-20 kg per hari. Namun, saat sekarang kurang dari 10 kg, paling antara 5 kg hingga 7 kg," jelasnya pada Rabu (8/6).

Dikatakan oleh Sulistiyono, kenaikan harga terjadi karena suplai berkurang. Dari informasi yang diterimanya, berkurangnya suplai cabai, khususnya rawit merah, karena tanaman terserang hama. "Dengan demikian, panen petani juga berkurang karena serangan hama tersebut," ujarnya.

Baca juga: Pulang Pengajian, Nenek Tertabrak KA Lodaya hingga Tewas

Pedagang lain di Pasar Manis, Karsini, 54, mengatakan hal serupa. "Suplai menurun, sehingga jualan juga berkurang. Apalagi dengan harga Rp80 ribu per kg membuat warga juga mengurangi pembelian cabai," katanya.

Biasanya satu orang membeli 0,5 kg, sekarang paling hanya 0,25 kg. Bahkan, ada yang hanya membeli 1 ons. "Kalau eceran 1 ons, saya menjual dengan harga Rp10 ribu. Kenaikan harga cabai sesungguhnya juga tidak menguntungkan pedagang. Malah laba jadi menurun karena pasokan dan nilai penjualan berkurang," tambahnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya