Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HIMPUNAN Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan mengusulkan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram. Upaya itu dilakukan agar di lapangan tidak terjadi fluktuasi harga yang tak terkendali.
Ketua Hiswana Migas Kabupaten Cianjur, Hedi Permadi Boy, menjelaskan penyesuaian HET elpiji 3 kilogram sudah dilakukan hampir semua kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tujuan penyesuaian, kata Hedi, sebetulnya untuk mengendalikan harga agar tidak melebihi HET yang ditetapkan.
"Setelah ada penyesuaian, harga di lapangan dengan yang nanti sudah berpayung hukum sama. Beberapa daerah yang sudah melaksanakan diantaranya di Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Kemudian daerah yang mengajukan ke pemerintah daerah setempat seperti Bandung Raya, Subang, dan sebagainya. Nah yang belum itu seperti Cianjur dan Sukabumi," kata Hedi di Sekretariat Hiswana Migas, Senin (6/6).
Ia perlu meluruskan informasi menyangkut kebijakan penyesuaian HET. Ia menegaskan penyesuaian bukan berarti harganya yang naik. "Penyesuaian ini bukan menaikkan harga. Jangan sampai ada salah persepsi," jelasnya.
Hedi mengaku bersama Hiswana Migas sudah melakukan kaji lapangan terhadap usulan penyesuaian HET elpiji 3 kilogram. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk persiapan.
"Sesuai aturan, HET di bawah radius 60 kilometer itu Rp14.500 per tabung. Dijual ke pangkalan Rp15 ribu. Harusnya dari pangkalan itu dijual ke warung Rp16 ribu. Tapi kan kenyataannya tidak seperti itu. Nah ini yang perlu kita sesuaikan," tuturnya.
Dengan penyesuaian HET tersebut, lanjut Hedi, maka nanti bakal ada harga penjualan batas atas. Hiswana Migas akan membuat kesepakatan dengan para agen dan pangkalan.
"Jika ada yang menjual di atas HET penyesuaian, maka bakal sanksi. HET penyesuaian ini akan diperkuat dengan payung hukum. Jangan sampai dilanggar," tegasnya.
Hedi tak memungkiri sejauh ini fakta di lapangan sangat jarang pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram sesuai HET. Terkecuali ada kegiatan operasi pasar, harganya akan sesuai. "Jangan sampai pangkalan untung tapi tidak ada payung hukum yang jelas," pungkasnya. (OL-15)
Bagi konsumen, kebijakan ini berpotensi memudahkan pilihan karena kategori lebih sederhana. Namun, fleksibilitas harga membuat masyarakat harus lebih jeli, sebab harga bisa lebih fluktuatif mengikuti pasokan dan permintaan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa saat ini kebijakan dua Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium dan premium kini sudah tidak relevan.
KETUA Umum Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penurunan harga jual beras premium sebesar Rp200 per kilogram.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
. Penyebab kekosongan jabatan karena antara lain meninggal dunia, tersandung masalah hukum, dan lainnya
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved