Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

1,8 Juta Pemudik Diperkirakan Padati Sumbar, Gubernur Minta Semua Pihak Bersiap 

Yose Hendra
17/4/2022 19:15
1,8 Juta Pemudik Diperkirakan Padati Sumbar, Gubernur Minta Semua Pihak Bersiap 
Kawasan wisata Jam Gadang di Buktitinggi, SUmatra Barat(Antara/Iggoy El Fotra)

SEKITAR 1,8 juta perantau Minang (asal Sumatra Barat) diperkirakan akan pulang kampung pada lebaran tahun ini. Untuk menyambutnya, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bersiap diri dari banyak hal. 

"Dalam rangka menyambut itu semua, perlu dipersiapkan segala sesuatunya menghadapi kunjungan lebaran oleh perantau, wisatawan dan bagi yang mengambil cuti lebaran untuk pulang ke Ranah Minangkabau. Juga saya minta kepada OPD terkait, agar mengkoordinasikan dengan semua pihak terkait untuk menertibkan semua peminta sumbangan di jalan raya dengan dalih apapun yang mengganggu perjalanan," ungkap Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi saat memimpin Rapat Koordinasi dalam rangka kesiapan menghadapi mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 H 2022 di ruang rapat Istana Kompleks Gubernuran. 

Gubernur meminta kepada semua pihak para pemangku kepentingan agar dapat mengoptimalkan kesiapannya. Semua OPD terkait diinstruksikan agar paling lambat 18 April 2022 telah berkoordinasi dengan Kabupaten dan Kota dan telah ada hasil kongkritnya untuk kesiapan penyambutan perantau. 

Khusus kepada Dinas BMCKTR agar memperbaiki jalan yang rusak dan menyiapkan alat-alat berat di titik-titik yang berpotensi longsor. 

"Termasuk juga merapikan jalan di sepanjang kewenangan kita, kalau bisa di setiap perbatasan dibersihkan, kapan perlu dibuat ucapan selamat datang dengan spanduk di semua perbatasan Sumatra Barat, sehingga perantau merasa senang dan nyaman pulang ke Sumbar," kata Mahyeldi. 

Kenyamanan destinasi wisata juga mendapat perhatian khusus Gubernur. Antara lain penataan parkir dilokasi wisata, toilet yang representatif, tempat salat yang bersih, soal sampah, potensi kemungkinan pungli dan pemalak di lokasi wisata, termasuk adanya kepastian tarif makanan yang jelas di restoran. 

Baca juga : Pemkot Makassar Siapkan THR Rp60 M

"Agar perantau merasa nyaman pulang kampung, mari pastikan dilokasi wisata terbebas dari hal-hal yang dapat merusak kepariwisataan kita," katanya. 

"Soal harga makanan di restoran ini dulu pernah jadi persoalan dan saya tidak ingin peristiwa itu terulang lagi. Kepada semua pihak, agar segera berkoordinasi, termasuk juga saya minta Badan Promosi Pemerintah Daerah (BPPD) agar berperan memsosialisasikan hal ini kepada semua pihak, sehingga para perantau merasa nyaman pulang kampung," tegas Mahyeldi. 

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy juga mengusulkan agar dibuat buku panduan mudik Sumatra Barat dalam bentuk PDF, yang nantinya bisa disebarkan di seluruh aplikasi chat dan media sosial. 

Buku panduan itu juga nanti akan dibuat Barcode nya, akan ditempel di setiap perbatasan dan tempat peristirahatan dimana para wisata bisa melihat, dan pindai (scan) di ponsel. 

"Tolong nanti OPD terkait agar nanti bisa ditempel di seluruh tempat wisata, SPBU, terminal, di setiap rumah sakit, Bandara dan pelabuhan serta masjid, silakan dibuka barcodenya tinggal kita scan untuk mendapatkan informasi buku panduan mudik Sumatera Barat dan nomor telpon hotline yang aktif 24 jam merespon semua aduan masyarakat," pinta Audy. 

Beberapa persoalan lain yang juga dibahas serius dalam rapat tersebut diantaranya adalah masalah potensi kemacetan di berbagai titik dan bagaimana rekayasa lalu lintasnya, keamanan pengunjung, kelangkaan BBM dan solusinya serta pembahasan harga bahan pokok. (OL-7)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya