Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Warga NTT Korban Tewas di Pegunungan Arfak Pekerja Legal

Palce Amalo
15/4/2022 18:40
Warga NTT Korban Tewas di Pegunungan Arfak Pekerja Legal
Sebanyak 18 jenazah warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban kecelakaan truk di Distrik Minyambou, Pegunungan Arfak, Papua Barat.(MI/Palce Amalo.)

PEKERJA asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tewas dalam kecelakaan truk di Distrik Minyambou, Pegunungan Arfak, Papua Barat terdatat sebagai pekerja legal. Dari 18 orang yang tewas, 17 orang tercatat sebagai pekerja dan seorang balita. 

Hal tersebut ditegaskan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Jumat (15/4). Josef mengatakan, Pemprov NTT bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat sudah berkoordinasi agar hak-hak pekerja dipenuhi oleh perusahaan.

Mereka diketahui bekerja sebagai buruh di tambang emas milik suatu perusahaan di Manokwari, ibu kota Papua Barat, bernama Toko Tenga. "Saya sudah telepon gubernur Papua Barat dan mereka akan fasilitasi untuk pengaturan hak-hak pekerja. Namun konsentrasi kita saat ini yaitu memakamkan para korban secara baik sesuai dengan adat dan agama mereka," katanya kepada wartawan.

Josef mengatakan, Toko Tenga merupakan perusahaan besar di Manokwari. Pihak perusahaan juga mencarter pesawat untuk memulangkan seluruh korban tewas ke NTT pada Kamis (14/4).

Para korban sudah tiba di rumah duka di daerah masing-masing terdiri dari 15 jenazah dibawa ke Kabupaten Belu dengan ambulas, satu jenazah dibawa ke Maumere, Kabupaten Sikka, dengan pesawat carteran, serta dua jenazah masing-masing dibawa ke Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Ongkos ambulans ditanggung oleh Pemprov NTT.

Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT di Papua Barat, Clinton Tallo, menambahkan pihaknya akan membahas hak-hak pekerja setelah kembali dari Kupang ke Manokwari. "Kami akan bekerja maksimal dengan pihak perusahaan," ujarnya.

Dia mengatakan musibah kecelakaan yang merengut nyawa 18 orang itu akibat rem truk blong. "Rem blong kemudian truk menabrak tebing dan terbalik. Makanya banyak yang meninggal," ujarnya.

Selain itu, truk diduga mengangkut penumpang dan barang melebihi kapasitas yakni 29 penumpang, sepeda motor, dan barang. Sebelum kejadian, para pekerja sedang dalam perjalanan dari Distrik Minyambou menuju Manokwari yang berjarak sekitar 90-an kilometer. 

Baca juga: Polisi Garut Tembak Mati Pencuri di Tempat Kos

Sejumlah penumpang masih dirawat di rumah sakit. Namun hanya beberapa orang yang masih dalam kondisi kritis ditempatkan di ruang ICU. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya