Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pariwisata Jangan Abaikan Kelestarian Lingkungan

Ardi Teristi Hardi
24/3/2022 05:17
Pariwisata Jangan Abaikan Kelestarian Lingkungan
Kiri-Kanan: GKR Bendara, Danang Wahyu Broto, dan Prof Bambang Hari Wibisono:(MI/Ardi Teristi H)

KEPALA Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM Prof Bambang Hari Wibisono menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikaruniai banyak sumber daya alam dan manusia yang bisa menopang industri pariwisata agar dapat semakin maju. Namun, pemanfaatan sumber daya yang ada agar jangan sampai mengabaikan kelestarian lingkungan agar sumber daya alam ini bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.

"Pengelolaan pariwisata diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan," kata dia dalam seminar dan workshop "Manajemen Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Lindung" di University Club, UGM, Rabu (23/3).

Pengembangan pariwisata juga seharusnya tidak boleh melupakan masa lalu tetapi juga mengakomodasi perkembangan yang ada. Oleh sebab itu, ia mengatakan, kesadaran akan pentingnya sebuah sistem manajemen yang operasional dan tepat sasaran perlu dibangun. Semua itu dilakukan untuk menjaga kelestarian potensi pariwisata yang dikandung oleh kawasan yang berfungsi lindung di Provinsi DIY.

Bambang juga menyampaikan, tren wisata saat ini dapat berubah ke depannya. Misalnya, wisata yang dicari oleh generasi milenial berbeda dengan generasi Z ataupun generasi A, anak-anak dari generasi Milenial.

"Sekarang ini (wisata seperti ini) trending, tetapi belum tentu akan bertahan karena generasi juga bergeser. Tentu tren pariwisata juga akan bergeser," ungkapnya.

Baca juga: GP Mandalika Momentum Bangkitkan Industri Pariwisata dan UMKM

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya orientasi ke depan dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DIY Danang Wahyu Broto menggarisbawahi tentang pentingnya terobosan dalam menembus hambatan komunikasi antara masyarakat pelaku pariwisata dengan pemerintah. Pasalnya, pemerintah daerah telah membuat regulasi yang bagus dalam mendukung pariwisata, tetapi belum tersosialisasi dengan baik.

Ia pun menyebut, DPRD DIY memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Usai diskusi ini, Danang berharap permasalahan investasi, kawasan lindung, hingga perizinan bisa ditindaklanjuti.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY GKR Bendara menyatakan pariwisata di DIY ke depan diarahkan menuju wisata berkualitas (quality tourism) bukan pada kuantitasnya (quantity). Oleh sebab itu, promosi yang dilakukan DIY lebih diarahkan ke Eropa, bukan Tiongkok.

"Wisata berkualitas tidak harus mahal," kata dia.

Menurut putri bungsu Sri Sultan HB X tersebut, dengan wisata berkualitas, lebih banyak orang di daerah tersebut yang bisa merasakan manfaatnya. Oleh sebab itu, pengelola pariwisata di kawasan lindung di desa-desa di DIY dikelola oleh Pokdarwis, bukan di bawah BUMDes.

Dengan dikelola Pokdarwis, manfaat pariwisata bisa melibatkan lebih banyak orang dan juga bisa dinikmati lebih banyak orang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya