Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Desa Ungasan Usulkan Pembangunan Amphiteater ke Menparekraf

Arnoldus Dhae
21/3/2022 10:16
Desa Ungasan Usulkan Pembangunan Amphiteater ke Menparekraf
Ilustrasi: upacara ritual Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 di Pantai Melasti, Ungasan(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan sejumlah masyarakat Desa Adat Ungasan untuk membahas pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di kawasan Pantai Melasti, Kuta Selatan, Badung, Bali beberapa hari lalu.

Kawasan Pantai Melasti yang luasnya lebih dari 40 hektare ini memiliki hamparan pasir putih dengan panorama laut biru yang indah. Akses menuju kawasan ini pun dapat ditempuh dengan mudah. Fasilitas yang disediakan juga cukup banyak di antaranya ada beach club, area parkir yang memadai, musala, toilet, hingga berbagai warung UMKM lokal.

Meski demikian, masyarakat Desa Ungasan ingin mengembangkan kawasan Pantai Melasti agar destinasi wisata ini semakin memiliki nilai tambah dan bertaraf internasional.

Ada beberapa hal yang disampaikan masyarakat Desa Adat Ungasan. Mereka berencana akan membuat sebuah amphitheater berbasis kearifan budaya lokal, selain untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, rencana pembangunan ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya desa. Kemudian, perluasan warung UMKM agar lokasinya lebih tertata dan strategis, serta membuat sebuah waterbreak (pemecah ombak).

"Yang disampaikan ini akan segera kami tindak lanjuti, karena kita ingin masyarakat di sini mendapat penghasilan tambahan, sehingga ekonominya meningkat dan tadi seperti mimpinya Pak Disel (Bendesa Adat Ungasan) bahwa ini levelnya perlu ditingkatkan menjadi level internasional," ujar Sandi.

Baca juga: Menikmati Liburan Sembari Berbisnis di Ungasan, Bali

Sandi pun meminta rancangan pengembangan yang akan diajukan dikawal. Pun dengan adanya breakwater, lingkungan harus dipastikan terjaga baik dan terumbu karang tidak terimbas.

"Harapannya warung rakyat tambah berkembang, masyarakat tambah sejahtera, dan kunjungan wisatawan semakin meningkat," imbuhnya.

Mengingat adanya relaksasi sejumlah kebijakan terkait pelaku perjalanan, seperti bebas karantina dan peniadaan tes antigen, maka banyak permintaan dari wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Oleh sebab itu, Menparekraf berpesan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

"Saya titip banget protokol kesehatannya, karena kita bisa bangkit kalau kita sehat," tutur Sandi.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menparekraf. Menurutnya, kedatangan Menparekraf memberikan suatu semangat dan harapan bagi masyarakat Desa Adat Ungasan untuk bangkit dan terus berupaya meningkatkan kualitas destinasi wisata di Pantai Melasti.

"Kami memiliki 12 ribu penduduk kurang lebih, sehingga harapan dan masa depan dengan terangkatnya Pantai Melasti bisa menciptakan lapangan kerja dan masyarakat kami bisa mencari nafkah di tempat ini, sehingga pergerakan ekonominya betul-betul dirasakan," katanya.

Pada pertemuan ini, Menparekraf didampingi oleh Plt. Deputi Bidang Pemasaran sekaligus Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya