Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kapten Kapal Sumber Daya dan Satu Awak belum Ditemukan

Solmi
16/3/2022 21:05
Kapten Kapal Sumber Daya dan Satu Awak belum Ditemukan
Tim SAR Gabungan, Rabu (16/3), enggunakan teropong mencari keberadaan KM Sumber Daya yang karam di sekitar laut Kepulauan Berhala.(DOK Basarnas Jambi.)

TIM SAR Gabungan hingga Rabu (16/3) masih melakukan pencarian terhadap KM Sumber Daya beserta dua awaknya yang dilaporan hilang di perairan umum Kepulauan Pulau Berhala, pantai timur Sumatra, semenjak Kamis pekan lalu.

Menurut Kepala Basarnas Jambi Abdul Malik, dari informasi yang diperoleh dari Aloy, 36, ABK yang ditemukan selamat oleh nelayan di perairan Sumsel, Minggu malam lalu, KM Sumber Daya yang dalam perjalanan dari Jambi menuju Batam, Kepulauan Riau, itu dipastikan karam.

Kapal nahas yang dinakhodai Bachtiar dan dua ABK yakni Aloy dan temannya, Ateng alias Pendek, dimasuki air gelombang laut akibat badai hebat yang melanda perairan Kepulauan Berhala pada Kamis. Melihat kapal mau karam, Aloy, Ateng, dan Bachtiar setelah mengenakan jaket pelampung memutuskan terjun ke laut. 

Sesaat sebelum itu, kapten kapal sempat berkomunikasi dengan pemilik kapal Hendri. Ia menyebutkan kapal mereka dihantam badai.

Dua hari setelah menghilang, ABK Aloy ditemukan terapung sejauh 72 NM (Nautical Mile) sekitar 133 km dari lokasi kejadian di sekitar perairan Sungai Sembilang, daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kapten kapal Bachtiar dan ABK Ateng sampai saat ini belum ada kabar.

Abdul Malik mengatakan, dari pencarian Tim Sar gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI AL, Polairud dan persatuan nelayan itu sampai hari ini belum ditemukan benda-benda mengapung, seperti kelapa muatan KM Sumber Daya, termasuk kapten kapal Bachtiar dan ABK-nya Ateng.

Baca juga: Awak Kapal Sumber Daya Ditemukan Selamat Terapung di Laut

Selain memperluas area pencarian di atas 60 NM, Tim SAR gabungan mencoba mendeteksi keberadaan KM Sumber Daya yang karam di laut dengan menggunakan peralatan sonar. :Kendala yang kami hadapi yaitu titik terangnya dari permukaan laut itu tidak dijumpai bahan-bahan dari kapal Sumber Daya, baik kelapa yang diangkut maupun tumpahan minyak kapal," kata Abdul Malik, Rabu. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya