Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BARU beberapa jam surut, banjir kebih besar dengzn ketinggian satu meter melanda kembali tiga desa di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Tidak hanya ratusan rumah terendam banjir bahkan jalur pantura Pati-Rembang juga terendam hingga menimbulkan kemacetan panjang.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (10/3) sejak pagi ratusan kendaraan dari arah barat (Pati) dan timur (Rembang) harus berjalan merambat di jalur pantura akibat terendam banjir setinggi 30 centimeter di Desa Ketileng, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Kemacetan panjang pun tidak dapat terelakkan.
Para pengendara terpaksa harus berjalan hati-hati melintasi ruas jalur pantura sepanjang 500 meter karena badan halangan tertutup air. Mereka tidak berani melaju terlalu ke pinggir di bahu jalan karena khawatir masuk ke lubang hingga menimbulkan kecelakaan, sehingga untuk tetap dapat berjalan mengandalkan warga setempat sebagai pemandu.
Kondisi banjir lebih parah kembali terjadi di tiga desa yakni Ketileng, Mujil, dan Bulumulyo, Kecamatan Batangan, Pati. Beberapa jam sebelum surut, air sempat merendam dengan ketinggian 80 sentimeter tetapi sekarang lebih tinggi hingga 100 sentimeter akibat jebolnya tanggul Sungai Ombo. "Sudah sempat surut beberapa jam pada banjir lalu, tetapi sekarang lebih besar lagi hingga sedikitnya 750 rumah terendam," kata Kepala Desa Ketileng Wetan Ali Munthoha.
Menurut Ali Munthoha, banjir sebelumnya terjadi akibat pendangkalan dan penyempitan Sungai Ombo hingga air melimpas ke tiga desa. Namun banjir saat ini terjadi karena tanggul jebol sehingga lebih besar lagi air datang. "Sejauh ini belum ada warga kami yang mengungsi. Semua masih bertahan di rumah masing-masing," imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan bahwa banjir kembali merendam tiga desa di Batangan tersebut karena tanggul yang tidak kuat menahan derasnya air mengalir akibat volume meningkat tajam setelah hujan mengguyur kawasan tersebut. Mengantisipasi adanya korban jiwa, petugas gabungan dari BPBD Pati, kepolisian, TNI, PMI, SAR dan relawan bersiaga penuh di tiga desa tersebut.
Baca juga: RS Elizabeth Situbondo Resmikan Klinik Fertilitas Indonesia
"Kami siap mengevakuasi warga jika kondisi membahayakan keselamatan mereka. Sementara itu petugas terus patroli menggunakan perahu karet," tambahnya. (OL-14)
SEBANYAK enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat masih terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai sejak akhir pekan lalu.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengintensifkan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir, guna mengantisipasi potensi munculnya berbagai penyakit
Banjir di Jakarta selalu menjadi masalah yang berulang dan menjadi perhatian utama, terutama ketika musim hujan datang.
Polda Metro Jaya mendirikan dapur lapangan untuk warga yang terdampak banjir di wilayah Jakarta Timur (Jaktim)
Genangan banjir masih melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Senin pagi (7/7).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak belum menunjukkan tren penurunan dengan signifikan
Ratusan kendaraan angkutan barang (truk) berbagai ukuran diparkiran di sepanjang ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Kondisi banjir terparah terjadi di Desa Ketitangwetan. Banjir yang datang pada dini hari tersebut tidak hanya akibat curah hujan yang tinggi, tetapi tanggul Sungai Widodaren kembali jebol.
Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya yang semula terkena mutasi/rotasi sebagaimana ditetapkan dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 kembali mengisi jabatan mereka semula.
Dua sekolah dasar yakni SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hingga tidak dapat menjalankan proses belajar karena terendam banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved