Kalsel Kembali Dilanda Banjir, Cuaca Buruk Dituding Penyebabnya

Denny Susanto
08/3/2022 10:50
Kalsel Kembali Dilanda Banjir, Cuaca Buruk Dituding Penyebabnya
Sejumlah kabupaten di Kalsel kembali dilanda banjir.(dok.Humas BPBD Kalsel)

BENCANA banjir kembali melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Kondisi cuaca buruk dituding sebagai biang keroknya. Setelah Kabupaten Balangan, banjir kini melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut.

Sejak Senin (7/3) bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Laut, meliputi Desa Rangggang dan Desa Batilai di Kecamatan Takisung. Desa Batu Tungku di Kecamatan Panyipatan dan Desa Ambungan di Kecamatan Pelaihari.

"Banjir akibat luapan air sungai sekitar yang disebabkan tingginya intensitas hujan," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, Selasa (8/3).

Tercatat total korban terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut sebanyak 412 buah rumah terendam yang dihuni 428 keluarga atau 1.312 jiwa. Hingga kini banjir masih merendami permukiman warga dengan ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga satu meter.

Luapan Sungai Pelaihari juga mulai merendami kawasan perkotaan Kabupaten Tanah Laut, tepatnya di Kelurahan Sarang Halang, Kelurahan Taruna dan Kelurahan Angsau di Kota Pelaihari, ibukota Tanah Laut. Selain banjir, cuaca buruk berupa angin kencang juga melanda Kecamatan Ambulung, Tanah Laut yang menyebabkan banyak pohon tumbang dan sempat mengganggu arus lalu lintas trans kalimantan.

Pekan sebelumnya, banjir melanda 8 desa di tiga kecamatan Kabupaten Balangan yaitu Awayan, Halong dan Juai. Tercatat banjir melanda Desa Mantuyan di Kacamatan Halong yang merendami sedikitnya 50 rumah warga.

Di Kecamatan Awayan banjir menerjang Desa Awayan, Desa Badalungga, Desa Badalungga Hilir, Desa Putat Basiun dan Desa Ambakiang dengan jumlah warga terdampak 469 keluarga.

Banjir juga melanda Desa Tawahan dan Desa Sungai Batung, Kecamatan Juai. Di wilayah ini banjir merendami 84 buah rumah warga. Ketinggian banjir dilaporkan bervariasi hingga satu meter dan saat ini berangsur surut. Namun kondisi hujan di bagian hulu di kawasan Pegunungan Meratus dikhawatirkan akan menyebabkan banjir susulan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini. Selain merendami permukiman warga, banjir juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum rumah ibadah dan sekolah terendam banjir dan sebuah jembatan di Desa Padang Panjang, Kecamatan Halong hancur dan terputus. (OL-13)

Baca Juga: Jaga Ekosistem dan Pacu Ekonomi, Eva Yuliana Hijaukan Watubonang

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya