Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Waspada Minyak Goreng Palsu, 2 Produsen Krupuk di Kudus Jadi Korban

Jamaah
16/2/2022 17:05
Waspada Minyak Goreng Palsu, 2 Produsen Krupuk di Kudus Jadi Korban
Siti Muthoharoh menunjukkan nota pembelian minyak goreng curah palsu.(MI/Jamaah)

KELANGKAAN minyak goreng di berbagai daerah, justru dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan cara menperjualbelikan minyak goreng curah palsu. Dua produsen krupuk di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, harus mengalami kerugian jutaan rupiah setelah tertipu oleh oknum penjual minyak goreng curah palsu.

Korbanya ialah Siti Muthoharoh, 45, dan Musmiah, 60, warga Desa Cendana, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Keduanya harus menerima dengan lapang dada setelah ia tertipu oleh oknum penjual minyak goreng curah palsu yang mendatangi rumahnya beberapa hari lalu.

Siti Muthoharoh menjelaskan, jika awalnya ia sempat didatangi orang yang mengaku berjualan minyak goreng curah. Saat itu dia tidak menaruh curiga pada dua pelaku yang mendatanginya menawarkan minyak goreng dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Siti mengaku membeli minyak goreng dari oknum penipu tersebut seharga Rp16.500 ribu per kilogram, sementara harga di pasaran Rp18 ribu per kilogram.

"Ya tidak curiga sama sekali mas, soalnya pada beberapa bulan lalu sebelum harga minyak goreng mahal seperti saat ini pernah beli sama dia dua kali. Tapi ini kok malah ternyata ketipu," kata Siti Muthoharoh saat ditemui Media Indonesia di rumahnya, Rabu (16/2/2022).

Sebelum memasan sebanyak 21 jeriken, pada Sabtu (12/2/2022) siang sesaat datang di kasih sampel satu jeriken yang memang asli minyak goreng. Kemudian pada Sabtu petang di hari yang sama dikirim selanjutnya sebanyak 20 jeriken yang ternyata minyak goreng palsu.

Tak hanya itu, kakaknya yang juga pengusaha kerupuk yang tak jauh dari rumahnya juga tergiur minyak goreng dengan harga lebih murah. Kakaknya pun turut serta membeli minyak goreng sebanyak 5 jeriken atau 125 kilogram dengan nominal berskisar Rp2 juta.

"Tahunya itu, setelah kakaknya saya pada Minggu (13/2) siang tiba-tiba datang bilang, 'minyakku kok begini seperti air, minyakmu gimana?' Ternyata setelah saya buka kok sama isinya juga air bukan minyak goreng," jelasnya.

Sebelumnya dari nota yang dikasih sesuai nominal sebesar Rp5.890.500, namun ia baru membayar Rp5 juta. Dalam proses pengiriman serta
pembayaran pada Sabtu petang ia melihat pelaku menunjukkan gelagat terburu-buru. Pelaku dua orang mengenakan minibus berwarna hitam.

Sebanyak 20 jeriken yang ia beli dituang semua ke dalam drum berukuran besar. Ternyata, seluruh minyak goreng yang rencananya akan digunakan untuk menggoreng krupuknya, adalah air.

"Isinya ya begini mas, air berminyak kayaknya ini dicampur dengan pewarna kuning saja gitu. Ya, tolong semoga cuma saya dan kakak saya saja korbannya, biar enggak ada orang yang ketipu lagi lah, kasian mas," harapnya.

Sementara, Musmiah yang tak jauh dari rumah Siti menunjukkan kondisi minyak goreng palsu yang ia beli justru jernih seperti air biasa. Hanya saja kondisi jeriken yang dikasih oleh oknum sales minyak goreng curah tersebut terlihat lusuh seperti minyak goreng umumnya. "Saya beli 125 kilogram, kerugian ya sekitar Rp 2juta rupiah," tambah Musmiah.

Pihaknya meminta agar masyarakat Kudus untuk saat ini, saat harga minyak goreng masih cukup tinggi, agar tetap waspada terhadap oknum-oknum pedagang minyak goreng dengan tawaran harga yang lebih murah. (JA/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya