Minyak Goreng Satu Harga Langka di Pasar Tradisional Bengkulu

Marliansyah
15/2/2022 15:10
Minyak Goreng Satu Harga Langka di Pasar Tradisional Bengkulu
Pasar Tradisional Panorama, Kota Bengkulu, Bengkul, sulit mendapatkan minyak goreng satu harga yang ditetapkan pemeintah.(MI/Marliansyah)

MINYAK goreng kemasan yang ditetapkan pemerintah seharga Rp14 ribu/liter di pasar tradisional di Kota Bengkulu, Bengkulu, kembali hilang sejak sepekan terakhir.

Cik Siti, 41, pedagang Pasar Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, mengatakan, minyak goreng harga pemerintah Rp14 ribu/liter sudah langka sehingga sudah sepekan terakhir. Dirinya mengaku sudah tidak menjualnya lagi.

"Pedagang telah mengecek kegudang minyak goreng harga pemerintah untuk membelinya tapi stok kosong dan minyak goreng kemasan nonsubsidi juga kosong," katanya.

Pedagang di pasar tradisional di Kota Bengkulu, lanjut dia, mulai menjual minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter sejak Jumat (28/1) lalu.

Selain itu, minyak goreng kemasan merek dagang seperti bimoli, sunco, filma dan lainnya langka dipasaran.

Jika merek tersebut dijual Rp38 ribu hingga Rp42 ribu per liter sehingga tidak sesuai dengan harga pemerintah.

Untuk saat ini, minyak goreng yang ada dipasaran dengan merek diantaranya, fortune, tawon, rosebrand, dan sovia dijual dengan harga mulai Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per liter

Sebelumnya pedagang mulai menjual minyak goreng Rp14 ribu/liter setelah agen atau distributor minyak goreng mulai mendistribusikan minyak goreng dari pemerintah.

"Pedagang saat ini tidak rugi untuk menjual minyak goreng Rp14 ribu karena stok minyak harga lama telah ditarik sama distributor dan uang dibalikan dengan minyak subsidi," imbuhnya.

Saat ini, kata dia, pedagang sudah membeli stok minyak goreng dengan harga normal di distributor sehingga menjual dengan harga subsidi.

Untuk stok yang dibeli dengan harga normal ditarik kembali oleh distributor dan digantikan dengan minyak goreng seharga subsidi.

Persediaan stok minyak sudah banyak tersedia di pedagang pasar dan antusias pembeli juga meningkat selain harganya murah pembeli juga tidak mesti antre lagi.

Yung, 35, pedagang sembako di pasar Minggu, Kota Bengkulu, mengatakan, pedagang sangat mendukung program pemerintah sehingga pedagang juga diuntungkan juga.

"Sewaktu pertama minyak goreng subsidi ini dijual di retail modern, pedagang sempat panik juga karena sepi pembeli," katanya. (OL-13)

Baca Juga: BBPOM Perketat Pengawasan 391 Sarana Distribusi Obat di Kalbar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya