Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Cegah Kasus Covid-19 Makin Meluas, Pemkab Cianjur Tutup Alun-alun

Benny Bastiandy
12/2/2022 19:00
Cegah Kasus Covid-19 Makin Meluas, Pemkab Cianjur Tutup Alun-alun
Alun-alun Cianjur, Jawa Barat.(DOK MI)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali menutup kawasan Alun-alun. Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19 maupun omikron yang sekarang kasusnya melonjak drastis.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, masyarakat Kabupaten Cianjur yang terpapar covid-19 setiap hari terpantau semakin meningkat. Herman mengaku harus mengambil kebijakan pembatasan dan penghapusan berbagai aktivitas masyarakat.

"Sekarang untuk Alun-alun Cianjur kita tutup sementara waktu. Kita khawatir penyebaran covid-19 maupun covid-19 semakin hebat," tegas Herman kepada Media Indonesia, Sabtu (12/2).

Herman meminta masyarakat memahami dengan kebijakan penutupan Alun-alun. Penutupan pun sifatnya hanya sementara karena didasari pertimbangan situasi dan kondisi penyebaran covid-19. "Mudah-mudahan nanti kalau misalkan covid-19 sudah mereda, kita akan membukanya lagi secara bertahap," terangnya.

Herman pun mengingatkan semua elemen pemerintahan terus menjaga kekompakan mengantisipasi dan menangani covid-19. Pun bagi masyarakat, tanpa diminta harus disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjalani vaksinasi.

"Dengan kekompakan, saya yakin kita bisa memutus mata rantai covid-19. Jangan sampai penambahan kasus ini berlangsung panjang karena kita tidak kompak dan mengabaikan protokol kesehatan," tegas Herman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menjelaskan saat ini dikuatkan kembali PPKM skala mikro berdasarkan kesepakatan unsur Forkopimda. Dengan PPKM skala mikro, maka semua elemen pemerintahan hingga tingkat bawah di lingkup RT dan RW ikut terlibat. "Pak Bupati bersama pak Kapolres, pak Dandim, dan pak Kajari, sepakat untuk memperkuat PPKM mikro hingga ke tingkat RT dan RW," kata Irvan.

Para ketua RT dan RW, sebut Irvan, juga diinstruksikan memantau warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka harus bisa memastikan kondisi warganya serta mendata dan melaporkan. "Dengan melihat jumlah kasus Omikron yang makin tinggi, tidak menutup kemungkinan yang melakukan isolasi mandiri juga banyak," ucapnya.

Setiap ketua RT dan RW juga harus aktif memantau kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri. Dengan begitu maka budaya gotong-royong juga bisa semakin terjaga di kalangan masyarakat. "Pada prinsipnya, kita bersama-sama menanggulangi pandemi covid-19 ini. Kuatkan juga 3T (testing, tracing, dan tracking)," pungkas Irvan. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya