Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PT Pos Indonesia dan Kementerian Pertanian Bekerja Sama Tingkatkan Ekspor

Naviandri
04/2/2022 23:53
PT Pos Indonesia dan Kementerian Pertanian Bekerja Sama Tingkatkan Ekspor
Pelepasan ekspor sejumlah komoditas pertanian asal Jawa Barat melalui PT Pos Indonesia, di Bandung.(MI/NAVIANDRI)


KEMENTERIAN Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian mencatat
sebanyak 473 ragam komoditas pertanian telah dikirim ke 180 negara
sepanjang 2021.

Komoditas tersebut terdiri dari 454 jenis komoditas tumbuhan yang meliputi kopi, buah merah, rempah-rempah, temulawak, kunyit, beras, cengkeh, dan tanaman hias. Selain itu ada 23 jenis komoditas hewan di antaranya daging sapi, sarang burung walet, bulu, dan kulit kambing.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi yang mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian,  saat melepas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Barat senilai Rp33,8 miliar melalui jasa pengiriman pos.

"Di masa pandemi, ekspor pertanian kita tetap berjalan dan bertumbuh didorong oleh program pertanian baik on-farm maupun off-farm, serta kemudahan ekspor, salah satunya melalui jasa pengiriman pos," ungkap Junaidi di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Cilaki, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/2).

Dia menyatakan kini masyarakat awam dan pelaku bisnis dengan sangat mudah bisa memindahkan hewan, tumbuhan dan produknya dari satu area ke area lain. Salah satunya adalah melalui jasa layanan PT Pos Indonesia.


Terkait karantina, Melalui Peraturan Menteri Pertanian telah ditetapkan  37 unit pelaksana teknis Karantina Pertanian di Kantor Pos milik PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia.


Junaidi menjelaskan dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan perkarantinaan pertanian khususnya di Kantor Pos diwujudkan dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama antara Badan Karantina
Pertanian, Kementerian Pertanian, dan PT Pos Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat nilai ekspor pertanian pada 2019 hingga 2021 menunjukan tren positif. Pada 2020, nilai ekspor tercatat Rp451,7 triliun atau meningkat 15,79% dibandingkan pencapaian nilai ekspor pada 2019 sebesar Rp390,16 triliun.

Sementara pada 2021 tercatat mencapai Rp625,01 triliun atau meningkat 38,6% persen dari nilai ekspor 2020.

Junaidi menambahkan ekspor pertanian melalui jasa pos tercatat sepanjang 2021 mencatat sub sektor hortikultura berada pada posisi tertinggi yaitu mencapai volume 164,2 ton dengan frekuensi sebanyak 5.076 kali. Disusul komoditas asal sub sektor perkebunan dengan volume 103,8 ton dengan frekuensi pengiriman 653 kali.

"Saya berharap, momen pelepasan ekspor ini tidak hanya menambah semangat berkarya dan berproduksi bagi para petani, pekebun dan peternak di Jabar, namun juga bagi seluruh masyarakat agribsnis di Tanah Air. Potensi produk pertanian kita besar dan peluang pasar ekspor
pertanian masih sangat terbuka," tambahnya.

Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia, Nezar Patria pihaknya memiliki inovasi layanan berupa Pos Aja!. "Di era digital kami beradaptasi, agar lebih mudah dan makin banyak ekspor pertanian kita. Selain komoditas pertanian yang telah lama masuk di pasar dunia seperti sawit dan turunannya, kelapa, karet dan kopi,� ucapnya.

Semakin banyak juga ragam komoditas baru yang diminati di pasar dunia.
Ragam komoditas tersebut di antaranya sub sektor perkebunan berupa
pinang biji, porang, rempah-rempah dan bunga melati, serta pakan ternak dan sarang burung walet. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya