Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kasus Covid-19 Meningkat, Seluruh Sekolah di Bali PJJ Satu Bulan ke Depan

Arnoldus Dhae
04/2/2022 10:20
Kasus Covid-19 Meningkat, Seluruh Sekolah di Bali PJJ Satu Bulan ke Depan
Petugas menyemprotkan cairan eco enzyme di sekolah setelah ada siswa terpapar covid-19 di SMA Negeri 8 Denpasar, Bali, Kamis (3/2/2022)(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

SELURUH jenjang pendidikan di Bali mulai dari TK hingga perguruan tinggi di Bali sejak hari ini Jumat (4/2) kembali melakukan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring. Di Kota Denpasar misalnya, hasil keputusan Satgas Covid-19 Kota Denpasar langsung memutuskan jika seluruh jenjang pendidikan wajib PJJ sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Kemarin begitu kasus di Kota Denpasar meningkat hingga tiga ratus lebih, kami langsung rapat dan langsung putuskan kembali ke PJJ
sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Kita lihat perkembangan ke depan ini, bila kasus turun maka kita kembali ke PTM," ujar Dewa Gede Rai, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Jumat (4/2). Seluruh jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Kota Denpasar sudah 100% PJJ sejak hari ini, Jumat (4/2/).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Lampung Bertambah 113 Orang

Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemprov Bali. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali KN Boy Jayawibawa menjelaskan, sebelumnya di jenjang SMA/SMK di Bali menggelar PTM 100%. Kemudian ketika diketahui puluhan siswa SMA di beberapa sekolah positif maka digelar PTM terbatas.

Sementara bagi siswa yang positif wajib mengikuti PJJ selama dua minggu ke depan sejak keluar hasil test positif. "Namun karena kasus positif meningkat, maka kami mengumumkan agar seluruh sekolah di Bali wajib PJJ. Minimal selama satu bulan ke depan," ujarnya.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Bali Made Rentin mengatakan, kasus meningkat karena tracing masif. "Kami meminta agar masyarakat tidak panik, tetap menjaga Prokes dengan disiplin yang tinggi. Yakinlah, akhir bulan ini kasus akan menurun lagi dan keadaan akan normal," ujarnya. Ia mengatakan, sekalipun kasus meningkat namun bed occupancy rate (BOR) atau keterisian kamar di rumah sakit tetap landai. Artinya, kebanyakan yang positif itu berasal dari orang tanpa gejala. Mereka sehat saja, tanpa ada keluhan apa pun.

Hingga saat ini jumlah kasus aktif sebanyak 4652 orang. Jumlah yang mengisi rumah sakit rujukan hanya 506 orang atau 10,88%. Jumlah yang dirujuk ke lokasi isolasi terpusat (Isoter) sebanyak 1125 orang atau 24,18%. Lebih banyak warga yang memilih isolasi mandiri 3021 atau 64,94%. "Mengapa mereka memilih Isoman, karena mereka merasa tidak ada gejala klinis apa pun, sehat-sehat saja," ujarnya. Saat ini ada 90 unit tempat Isoter dengan kapasitas 1.923 bed. Namun yang terisi hanya 1125 bed atau 58,50%. Masih tersisa sebanyak 798 bed atau 41,50%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya