Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Banjir Rendam Puluhan Rumah di Solok Selatan

Yose Hendra
02/2/2022 17:50
Banjir Rendam Puluhan Rumah di Solok Selatan
Ilustrasi.(Medcom.id.)

BANJIR melanda wilayah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Rabu (2/2). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan menyebutkan sedikitnya 60 rumah terdendam akibat kejadian ini. 

Selain itu, satu jembatan terputus dan lima hektare lahan pertanian juga ikut terendam. Plt Kalaksa BPBD Solok Selatan, Novi Hendrix, mengatakan, peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur serta meluapnya Sungai Batang Suliti sehingga dua kecamatan terdampak. 

Wilayah terdampak itu yakni Nagari Pakan Rabaa Timur dan Nagari Batang Lolo Persiapan yang terletak di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Satu lagi yaitu Nagari Pasar Muara Labuh di Kecamatan Sungai Pagu. "Tercatat sebanyak 90 keluarga di wilayah tersebut terdampak," ujarnya, Rabu (2/2).

Hasil kaji cepat di lapangan, bebernya, banjir itu tidak berdampak pada sektor pendidikan dan ekonomi. Namun, untuk jaringan komunikasi sempat terganggu di lokasi kejadian. 

Tim BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama tim gabungan segera menyambangi lokasi dan melakukan evakuasi. "Pemenuhan kebutuhan logistik juga diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dasar para warga terdampak," katanya.

Merujuk informasi BMKG mengenai peta prakiraan daerah potensi banjir Dasarian I Februari 2022, wilayah Kabupaten Solok Selatan antara lain Kecamatan Kotoparikgadangdiateh, Pauh Duo, Sangir, Sangirbalaijinggo, Sangirbatanghari, dan Sungaipagu tergolong kategori rendah. Meski demikian, BNPB mengimbau para warga meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Penghafal Al-Qur'an di Kota Malang Peroleh Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Pembersihan daerah aliran sungai (DAS) hendaknya dilakukan secara periodik dengan cara bergotong royong oleh warga sekitar untuk meminimalisasi penyumbatan. "Hal ini bertujuan memastikan bahwa saluran air siap menampung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya