Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi Sumatra Selatan mengamankan tiga kurir narkoba jenis sabu di Mesuji, Lampung, Sabtu (29/1). Ketiganya kini sudah diamankan di Kantor BNN Sumsel dengan sabu sebanyak 15 kilogram.
Dalam rilis ungkap kasus narkoba di Kantor BNN, Kepala BNN Provinsi Sumsel Brigjen Pol Djoko Prihadi mengatakan ketiganya yakni AF (32 tahun), HK (50 tahun) dan EY (29 tahun), warga Padang, Sumatra Barat, tertangkap tangan dalam operasi yang dilakukan pihaknya di Jalan Tol Trans-Sumatra ruas Simpang Pematang Panggang-Kayuagung.
Ketiganya akan dikenai ancaman hukuman mati sesuai dengan Undang-Undang (UU) nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
"Kami akan berkoordinasi dengan Kejaksaan nantinya. Bisa saja demikian. Itu diatur dalam UU nomor 35, tapi untuk mempertegas pasal berapa saat ini masih kami dalami. Untuk mengetahui apakah mereka ini benar hanya pengirim atau mungkin bisa saja bandarnya. Sebab mereka mengaku hanya melakukan pengiriman dengan upah Rp10 juta," kata Djoko, Selasa (1/2).
Baca juga: Petugas Lapas Kedungpane Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Kue Tart
BNNP Sumsel meyakini sabu-sabu tersebut dibawa pelaku dari Pekanbaru, Riau, untuk kelompok sindikat pengedar narkoba yang ada di daerah Mesuji, OKI. Menurut Djoko, hal tersebut diketahui karena penangkapan ketiga pelaku itu merupakan hasil pengembangan dari kasus peredaran sabu-sabu yang berhasil diungkap pihaknya pada Maret tahun lalu.
"Hasil pengembangan dan ditelusuri, dan benar, mereka coba melakukan pengiriman kembali, ke Mesuji OKI. Pergerakan itu langsung kami koordinasikan dengan Polres Mesuji dan dilakukan penangkapan tersebut," ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan mendalami hasil tangkapan tersebut dengan terus melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Pekanbaru, Lampung, OKI dan BNNK setempat untuk memutuskan rantai peredaran narkotika secara tuntas. Pihaknya mencatat dengan digagalkanya peredaran sabu-sabu tersebut, maka ada sekitar 76 ribu jiwa masyarakat Sumsel yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkotika.
Adapun saat ini, ketiga pelaku beserta barang bukti 15 kilogram sabu dan satu unit mobil Avanza warna hitam dengan nomor polisi BG-2165-TOL diamankan di kantor BNNP Sumsel, Jakabaring, Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Barang bukti ini dikirimkan dari Pekanbaru untuk kelompok sindikat peredaran narkoba yang ada di daerah Mesuji OKI," tukasnya.(OL-5)
Kepolisian Resort Kota Jambi, Polda Jambi menggiring seorang wanita yang diduga hendak menyelundupkan narkoba jenis sabu ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi.
DUA pria di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, yang terlibat dalam sindikat penyelundupan narkoba ditangkap Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditpidnarkoba) Bareskrim Polri.
Kedua tersangka mengakui kepemilikan barang-barang tersebut dan langsung dibawa ke Mapolres Pesisir Selatan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Sepanjang April-Mei 2025 Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel berhasil menangani 239 kasus kejahatan narkoba dengan barak bukti disita mencapai 54,8 kilogram sabu dan 10.355 ekstasi.
Oknum petugas yang bertugas di Polda Kalteng tersebut diduga mengetahui dan membantu aktivitas istrinya dalam peredaran sabu di Wilayah Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial DP, berusia 27 tahun. ia kedapatan membawa 5,6 kilogram (kg) sabu dan 5.020 butir ekstasi di Depok, Jawa Barat.
Setelah dipastikan tersangka membawa sabu, anggota langsung melakukan penangkapan.
ALDEI (Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia) mendukung Kementrian Komunikasi dan Digital yang menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2025 mengenai Layanan Pos Komersial.
PEMERINTAH dinilai harus memberikan jalan keluar nyata bagi nasib para kurir. Ini akibat persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan sebagian kecil platform e-commerce.
Tujuh tersangka itu berasal dari tiga jaringan berbeda, dan salah satunya merupakan jaringan internasional Malaysia-Indonesia
KOMUNITAS ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek bakal menggelar aksi unjuk rasa besok.
Ada 56,3% UMKM berjualan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dalam setahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved