Kasus Meningkat Drastis, Tasikmalaya Siaga Darurat DBD

Adi Kristiadi
27/1/2022 12:42
Kasus Meningkat Drastis, Tasikmalaya Siaga Darurat DBD
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di Permukiman warga di Gandaria, Jakarta Timur, Jumat (14/1/2022).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA )

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat meningkat drastis di pertengahan bulan Januari tercatat 221 kasus di antaranya empat orang meninggal dunia. Peningkatan kasus tersebut, pemerintah Kota Tasikmalaya langsung mengeluarkan status siaga darurat untuk semua wilayah tersebar di 10 Kecamatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di wilayahnya harus membuat masyarakat siaga mencegah penyebaran virus tersebut dan juga harus turun untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena, serangan yang terjadi sekarang jangan pernah mengabaikan kebersihan lingkungan.

"Kota Tasikmalaya sekarang sudah siaga DBD dan semua pihak harus turun mengantisipasi masalah yang terjadi di lingkungan terutama harus lebih untuk melakukan sosialisasikan terkait kewaspadaan dalam menghadapi DBD. Karena, sudah banyak warga menjadi korban gigitan nyamuk dan sekarang yang mendapat perawatan di rumah sakit tercatat 31 orang," katanya, Kamis (27/1).

Baca juga: Tim DVI Mulai Ambil Sampel 17 Korban Terbakar di Double O Sorong

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya berupaya melakukan sosialisasi terkait pencegahan ke lingkungan masyarakat termasuk ke sekolah lantaran dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi masih sering terjadi hujan dan potensi genangan air akan semakin tinggi. Akan tetapi, dengan langkah tersebut supaya tidak terjadi berkembang biaknya jentik nyamuk.

"Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di setiap sekolah harus diperhatikan dan kami daerah pemerintah telah siap melakukan tes cepat (rapid test) untuk mendeteksi wabah DBD di setiap puskesmas. Apabila masyarakat mendapati keluhan mengarah kepada demam langsung mendatangi puskesmas agar dapat ditangani dengan cepat termasuknya kegiatan lain yakni donor darah harus ditingkatkan lagi karena diperlukan dalam transfusi darah bagi pasien DBD," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, kasus DBD masih terus mengalami penambahan dan dalam sehari terdapat 12 orang pasien harus mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit. Namun, laporan sementara tercatat 31 orang harus masuk rumah sakit dan untuk 186 orang lainnya dinyatakan sembuh.

"Kejadian DBD di Kota Tasikmalaya yang telah meninggal dunia tercatat ada 4 orang, tetapi di tahun 2021 kasus tersebut berjumlah 212 dan 6 orang meninggal. Namun, nyamuk tersebut berkembang biak di fase curah hujan tinggi tapi untuk pelaksanaan tes cepat bagi warga penderita DBD selama ini sudah dipersiapkan peralatan tersebar di 22 puskesmas dan jika masyarakat mengalami demam hampir sama dengan DBD supaya secepatnya datang ke Puskesmas agar cepat ditangani," paparnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya