Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMKAB Sorong memanen jagung jenis hibrida pestrat satu, yang ditanam oleh Presiden RI Joko Widodo, beberapa waktu lalu, di lahan Jln.Tuturuga SP.1 Kelurahan Klamalu, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat,Kamis,(27/1).
Kegiatan panen dipimpin Wakil Bupati Sorong, Suko Hardjono, dalam kesempatan itu wabup menyampaikan hari ini sama-sama menyaksikan panen perdana dari hasil kerja keras semua pihak yang terlibat. Mulai ditanam sampai dipanen.
"Bapak dan ibu saat ini kita masih berada pada situasi Pandemi Covid- 19 yang mana semoga dengan keyakinan kita, pandemi ini segera berlalu dan kita bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan kegiatan ini dimonitor oleh pemerintah pusat," kata Wabup Suko Hardjono.
Proses penanaman yang dilakukan pada 4 Oktober 2021 oleh Presiden Jokowi. Kini, warga Kabupaten Sorong bisa menikmati hasil panennya. Ini merupakan program ketahanan pangan yang cukup luar biasa. Keberhasilan panen ini tidak terlepas dari kerjasama TNI Polri, kelompok tani dan pemerintah daerah.
"Saya selalu menyampaikan kepada Kepala Dinas bahwa masih banyak lahan di Kabupaten Sorong yang masih tidur (belum digarap). Saya berharap agar lahan itu bisa dimanfaatkan dengan menanam jagung hibrida," ungkap Wabup Suko Hardjono.
Dimana hasil dari tanam jagung hybrida di lahan tidur itu, jelas Suko, hasilnya akan memberikan peningkatan ekonomi kepada masyarakat atau kelompok tani yang ada. Para petani yang ada di Kabupaten Sorong ini memang lebih menyukai menanam jagung manis daripada jagung hibrida karena daya jualnya yang cukup tinggi.
"Mari kita sosialisasikan dengan baik terkait Jagung Hibrida untuk menjadi pakan bagi pengusaha ternak dan lain-lain. Bila kita lihat wilayah Kabupaten Sorong merupakan lumbung pangan bagi Wilayah Kota dan Kabupaten lainnya," ucap Wabup Suko.
Sementara Asisten II Bidang ekonomi dan pembangunan Setda Provinsi Papua Barat
Melkias Warinussa, SE., MH menjelaskan bahwa potensi lahan pertanian di Papua Barat seluas 269.411 Ha. Potensi tersebut belum digarap optimal untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Saat ini, jelas Warinussa, kita berada pada lahan pencanangan jagung yang ditanam Presiden RI dan memanennya. Pencanangan tanam jagung merupakan tanaman yang bertujuan untuk ketahanan pangan yang dibutuhkan oleh para peternak.
"Oleh karena itu mari kita tingkatkan program dan produk tersebut sehingga terus maju. Kepada generasi muda marilah bergabung dalam petani milenial. Untuk menjaga potensi lahan serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada," harap Warinussa.
Potensi pasar jagung ini, ungkap Warinussa, sangat besar dan pasti terserap pasar dalam negeri. Ia mencontohkan kebutuhan jagung untuk pakan ternak di Jawa Barat sangat besar. "Jadi jangan kawatir hasil panen jagung kita tidak laku dipasar," ujar Warinussa. (OL-13)
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Tasikmalaya Masih Rp20 ribu/liter
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan tak hanya bisa menjadi ruang pembinaan, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan kedaulatan pangan daerah.
Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengatakan program tanam padi bersama yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung Asta cita Presiden RI
Untuk kuartal III ditargetkan inovasi 1 hektar lahan jagung untuk satu desa. Maka dengan 128 Desa di Kabupaten Samosir sehingga penanaman jagung mencapai 128 hektar.
Kangkung merupakan komoditas sayuran musiman dengan permintaan pasar yang terus meningkat tiap tahunnya.
Program hilirisasi sumber daya alam merupakan kunci sebuah bangsa untuk mendorong kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Cita-cita itu sudah dicanangkan oleh Presiden pertama Soekarno.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
Dokter spesialis kulit, I Gusti Nyoman Darmaputra, menyebut kondisi kulit yang dialami Presiden Joko Widodo bukan tergolong berat dan diperkirakan akan segera pulih.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menegaskan bahwa dirinya sedang dalam masa pemulihan .Sebelumnya beredar foto di media sosial yang menunjukkan wajahnya tampak membengkak dan memerah
PENGAMAT politik Adi Prayitno menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akan total mendukung dan mengamankan jalan anaknya Kaesang Pangarep dalam perebutan kursi Ketua Umum PSI.
DEMAM batu akik seolah menjadi epidemi yang melanda masyarakat Indonesia saat ini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved