Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Harga Minyak Goreng Naik, Para Pedagang Gorengan Kurangi Adonan

Kristiadi
18/1/2022 16:30
Harga Minyak Goreng Naik, Para Pedagang Gorengan Kurangi Adonan
Pedagang gorengan jamur.(MI/Kristiadi)

HARGA minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah belum mengalami penurunan. Hal ini membuat pedagang gorengan terpaksa harus mengurangi adonan. 

Kenaikan tersebut dikeluhkan oleh konsumen karena terjadi di saat harga kebutuhan lainnya ikut merangkak naik. Seperti terigu dan telur.

Seorang pedagang usus jamur crispy, Epul Saepuloh, 32, warga Lengkong mengatakan, kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah membuat banyak konsumen telah mengeluh. Karena, semula harganya berada di angka Rp11 ribu naik ke Rp13 ribu dan sekarang dijual Rp19.500 sampai Rp20 ribu per liter. Akibat kenaikan tersebut, adonan gorengan usus jamur harus dikurangi.

"Kami, setiap membeli minyak goreng curah di pasar tradisional sampai sekarang harganya sudah berada di angka Rp19.500 per liter dan untuk kemasan Rp20 ribu sampai Rp22 ribu per liter. Namun, pemakaian minyak kemasan yang digunakannya tidak berlangsung karena mudah habis dibandingkan minyak curah," katanya, Selasa (18/1).

Ia mengatakan, kenaikan harga minyak curah maupun kemasan bersamaan dengan semua kebutuhan pokok. Seperti halnya terigu biasanya dijual Rp6 ribu menjadi Rp8 ribu per kg, telur semula Rp19 ribu menjadi Rp23 ribu sampai Rp 24 ribu per kg. Kenaikan tersebut, membuat pedagang di wilayah Kota Tasikmalaya terpaksa selama ini mengurangi adonan dan tatakaran penjulaan.

"Sebelum mengalami kenaikan harga minyak goreng curah, kemasan, telur dan terigu setiap harinya untuk membuat adonan rata-rata bisa mencapai 10 kilogram dan setelah kenaikan hanya bisa mendapatkan 8 kilogram. Namun, dengan kenaikan tersebut bagi pedagang kecil sangat terbebani tapi langkah yang dilakukan selama ini hanya bisa mengurangi adonan," ujarnya.

Sementara pedagang lainnya, Atik, 55, warga Cilembang, mengatakan, kenaikan minyak goreng yang telah terjadi sekarang membuat para konsumen mengeluh ukuran gorengan.  "Kami meminta agar pemerintah daerah untuk segera melakukan operasi pasar agar minyak goreng tidak menjadi beban bagi masyarakat dan selama ini kebutuhan tersebut selama ini dibutuhkan bagi semuanya. Akan tetapi, kalau ada operasi pasar meminta agar harganya itu sesuai dengan yang lain sebesar Rp14 ribu karena masyarakat sangat menunggunya," paparnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik