Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
HARGA minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah belum mengalami penurunan. Hal ini membuat pedagang gorengan terpaksa harus mengurangi adonan.
Kenaikan tersebut dikeluhkan oleh konsumen karena terjadi di saat harga kebutuhan lainnya ikut merangkak naik. Seperti terigu dan telur.
Seorang pedagang usus jamur crispy, Epul Saepuloh, 32, warga Lengkong mengatakan, kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di berbagai daerah membuat banyak konsumen telah mengeluh. Karena, semula harganya berada di angka Rp11 ribu naik ke Rp13 ribu dan sekarang dijual Rp19.500 sampai Rp20 ribu per liter. Akibat kenaikan tersebut, adonan gorengan usus jamur harus dikurangi.
"Kami, setiap membeli minyak goreng curah di pasar tradisional sampai sekarang harganya sudah berada di angka Rp19.500 per liter dan untuk kemasan Rp20 ribu sampai Rp22 ribu per liter. Namun, pemakaian minyak kemasan yang digunakannya tidak berlangsung karena mudah habis dibandingkan minyak curah," katanya, Selasa (18/1).
Ia mengatakan, kenaikan harga minyak curah maupun kemasan bersamaan dengan semua kebutuhan pokok. Seperti halnya terigu biasanya dijual Rp6 ribu menjadi Rp8 ribu per kg, telur semula Rp19 ribu menjadi Rp23 ribu sampai Rp 24 ribu per kg. Kenaikan tersebut, membuat pedagang di wilayah Kota Tasikmalaya terpaksa selama ini mengurangi adonan dan tatakaran penjulaan.
"Sebelum mengalami kenaikan harga minyak goreng curah, kemasan, telur dan terigu setiap harinya untuk membuat adonan rata-rata bisa mencapai 10 kilogram dan setelah kenaikan hanya bisa mendapatkan 8 kilogram. Namun, dengan kenaikan tersebut bagi pedagang kecil sangat terbebani tapi langkah yang dilakukan selama ini hanya bisa mengurangi adonan," ujarnya.
Sementara pedagang lainnya, Atik, 55, warga Cilembang, mengatakan, kenaikan minyak goreng yang telah terjadi sekarang membuat para konsumen mengeluh ukuran gorengan. "Kami meminta agar pemerintah daerah untuk segera melakukan operasi pasar agar minyak goreng tidak menjadi beban bagi masyarakat dan selama ini kebutuhan tersebut selama ini dibutuhkan bagi semuanya. Akan tetapi, kalau ada operasi pasar meminta agar harganya itu sesuai dengan yang lain sebesar Rp14 ribu karena masyarakat sangat menunggunya," paparnya. (AD/OL-10)
Cara menyalakan arang lebih mudah & cepat? Pakai minyak goreng! Tips ampuh bakar arang tanpa ribet, hemat, dan aman. Dijamin langsung nyala! lihat selengkapnya
SEJUMLAH orang kerap menggunakan air fryer untuk memasak makanan. Air fryer merupakan alat memasak yang bekerja dengan menggunakan sirkulasi udara panas
160 ton Minyak Goreng dan Gula kemasan telah ludes diserap masyarakat dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) PalmCo.
SINAR Mas Land kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menggelar Bazar Minyak Goreng di Rancamaya Golf Estate, Bogor, pada 19 Maret 2025.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Perbedaan mutu minyak goreng secara praktis bisa dilakukan dengan pengujian keadaan minyak goreng pada aspek bau, rasa, dan warna, dan kekentalannya.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
langkah yang dilakukan sekarang masih belum memperbaikinya lantaran dari ribuan ruang kelas rusak masih menunggu kebijakan.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved