Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemprov Sumut Klaim Jalan Rusak di Wilayahnya Cuma 25%

Yoseph Pencawan
14/1/2022 18:55
Pemprov Sumut Klaim Jalan Rusak di Wilayahnya Cuma 25%
Ilustrasi jalan rusak(MI/Apul Iskandar)

1854

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara mengklaim hanya sebagian kecil dari total ruas jalan provinsi di wilayahnya mengalami kerusakan dan akan dapat diperbaiki signifikan pada 2023.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut Bambang Pardede mengatakan, saat ini jalan provinsi di Sumut dengan kondisi mantab sekitar 75% dan yang tidak mantab ada 25%. "Artinya, dari panjang jalan provinsi sekitar 3.005 km, hanya 750 km yang tidak mantab," ungkapnya, Jumat (14/1).

Dia pun memastikan panjang ruas jalan provinsi yang dalam kondisi tidak mantab itu akan berkurang jauh pada 2023. Hal itu karena Pemprov Sumut kini sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 450 km. 

Pemprov akan melaksanakan proyek perbaikan jalan dengan anggaran Rp2,7 triliun. Di antaranya ruas jalan Kuala - Simpang Marike di Langkat (akses kawasan wisata Bukit Lawang) dan ruas Jalan Tanjung Balai - Pasar I- batas Labura di Kabupaten Asahan (akses menuju sentra pertanian).

Kemudian ruas Jalan Gonting - Janji Raja di Samosir (akses KSPN Danau Toba), ruas Jalan Silimbat-Parsoburan di Toba (jalan pintas menuju KSPN Danau Toba) dan ruas jalan Sibuluan - Aek Horsik di Tapanuli Tengah. Selanjutnya ruas Jalan Sipenger - Marancar - Sipirok di Tapanuli Selatan, ruas jalan Pematangsiantar - Pematang Raya di Simalungun serta ruas jalan Aek Godang-Sihaporas di Padang Lawas.

Selain jalan, ada sepanjang 389,2 meter jembatan dan 71.000 meter drainase yang juga akan dibangun atau diperbaiki. Antara lain Jembatan Idano Oyo pada Jalan Provinsi ruas Hilimbuasi - Mandrehe di Nias Barat dan Jembatan Bandar Pulo pada jalan Provinsi ruas Simpang 3 Namu Unggas Tangkahan di Langkat.

Dia beralasan, pandemi membuat semua rencana pembangunan menjadi terhambat, termasuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan. Kondisi itu diperparah dengan penurunan kondisi jalan sebesar 2,5% per tahun. (YP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya