Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Bupati Kudus Hartopo belum Perbolehkan PTM 100%

Jamaah
05/1/2022 18:05
Bupati Kudus Hartopo belum Perbolehkan PTM 100%
Bupati Kudus Hartopo saat memantau PTM 100% di SD 1 Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (5/1/2022).(MI/Jamaah)

PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) secara 100% pada jenjang SD dan SMP telah digelar sejak Senin (3/1/2022).  Namun orang nomor satu di Kabupaten Kudus, Bupati Kudus Hartopo,  belum memperbolehkan sekolah-sekolah menggelar PTM 100%. Alasannya lantaran Satgas Covid-19 dinilai belum maksimal di tingkat sekolah, buktinya%tase vaksinasi pelajar yang baru dimulai akhir Desember 2021 kemarin masih cukup rendah.

"Belum boleh PTM 100%. Kalau 100% ini harus minimal dosis dua 100%, dan kondisi satgas betul-betul efektif, baru itu dia kita kondisikan, kita juga melihat level juga, karena level kita masih berubah-ubah," kata Hartopo saat mengecek PTM di SD 1 Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu (5/1/2021).

Menurutnya ketika PTM 100% akan digelar, terlebih dahulu harus meminta izin ke Bupati untuk nantinya diverifikasi oleh satgas Covid-19 Kudus. Hal tersebut guna memastikan kesiapan sekolah dalam menggelar PTM 100% di tengah pandemi Covid-19.

"Semua kalau ada PTM 100% harus izin ke kita, kita ada tim verifikasi ke sana, kalau memang memungkinkan silahkan," jelasnya.

Pihaknya menekankan peran satgas Covid-19 harus dimaksimalkan dalam PTM 100%. Pengawasan protokol kesehatan di lingkungan sekolah menjadi prioritas.

"Setiap sekolah boleh buka boleh PTM tapi harus ada satgasnya, minimal dua untuk SD kalau SMP bisa lebih. Makanya di sini saya memastikan satgas tidak boleh difungsikan dengan yang lain, betul-betul off, memang fokus monitoring anak-anak didik," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD 1 Jati Kulon, Sri Wahyuningsih mengungkapkan, terkait sarana protokol kesehatan pihaknya sudah menyiapkan seluruhnya. Mulai sarana cuci tangan dan pendukung lainnya dalam PTM 100% di sekolahnya. Namun terkait dengan satgas Covid-19 di lingkungan sekolah, Sri mengaku kekurangan sumber daya manusia. Sehingga belum maksimal.  "Soal satgas kurang memenuhi syarat, kami memang SDM nya kurang," terangnya.

Sebelumnya tertuang dalam SKB 4 Menteri Pemerintah memperbolehkan PTM 100% dengan satuan pendidikan yang berada pada wilayah dengan kategori PPKM level 1 dan PPKM level 2. PTM 100% digelar sebagai upaya mengejar ketertinggalan pembelajaran sejak pandemi Covid-19, pemerintah berusaha mencegah learning loss (kehilangan kesempatan belajar) berlanjut. (JA/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya