Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEREDANYA penyebaran Covid-19 dan pencabutan PPKM membuat sekolah kini memberlakukan pembelajaran tatap muka dan mulai melakukan aktivitas luar ruang, seperti study tour atau outing class yang merupakan metode pembelajaran lewat pembuktian di lapangan secara langsung.
Hal itu juga dilakukan Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu VI, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, yang membawa siswa kelas II-nya untuk mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Melalui outing class yang kami lakukan ini, sejalan dengan metoda pembelajaran discovery, diharapkan siswa dapat menemukan secara langsung pengetahuan yang selama ini mereka sudah pelajari secara teori di dalam kelas. Seperti di TMII siswa dapat melihat keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mulai dari wilayah Indonesia bagian Barat seperti Sumatera hingga ke kawasan Timur seperti Papua," kata Vera Parihatun Nasiroh, Guru Pembimbing yang juga wali kelas.
Vera menambahkan, dengan mengeksplorasi anjungan-anjungan daerah yang ada di TMII, siswa juga dapat mengidentifikasi perbedaan budaya yang menjadi ciri khas tiap daerah, melihat secara langsung seperti apa wujud dari keberagaman tersebut. Seperti Rumah Gadang misalnya, yang menjadi rumah adat suku Minang. Lalu ada pula rumah adat dan pakaian suku di Papua.
“Dengan melihat adanya keberagaman tersebut diharapkan siswa dapat lebih menghargai perbedaan dan bangga sebagai anak Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, Vera juga menerapkan Metode Kooperatif, yaitu siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan temannya yang telah dibagi dalam beberapa kelompok.
“Dengan demikian, siswa juga dituntut untuk saling menjaga persatuan dalam kelompok dan membantu satu sama lain, serta mandiri dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi,” ungkapnya.
Baca juga : Jam Masuk Sekolah yang Terlalu Pagi Buruk untuk Pelajar
Kepala Sekolah SDN Jatirahayu VI Sudarsono menambahkan, pihak sekolah turut berperan aktif dalam mendukung kegiatan ini.
"Karena selain dapat menambah pengetahuan dan kecintaan terhadap budaya Indonesia, juga dapat menjadi variasi kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat merasakan suasana yang berbeda dan lebih menarik minat belajar sehingga dapat mendorong kemajuan siswa," ujarnya.
Berkaitan dengan kegiatan outing class , salah satu wali murid yaitu Rahma Anandita yang merupakan orangtua dari Arraya Monifa Romauli menyambut positif pembelajaran di luar kelas.
Menurutnya, anak-anak generasi pandemi ini sudah cukup lama berdiam diri di dalam rumah. Karena itu, ia antusias dengan adanya kegiatan outing class karena anak-anak mendapatkan cakrawala yang lebih luas lagi.
"Melihat Indonesia yang lebih berwarna, dan mendapatkan berbagai pengetahuan yang selama ini hanya mereka pelajari secara teori. Sehingga diharapkan dapat menstimulasi kognitif anak lebih maksimal,” ujarnya.
Selain mengeksplorasi ragam kebudayaan dengan mengunjungi anjungan-anjungan yang ada di TMII, siswa-siswi SDN Jatirahayu VI juga bertandang ke Museum Penerangan yang masih berada di dalam area TMII. Di sana mereka menjelajahi sejarah masa lalu, masa kini, dan masa depan komunikasi di Indonesia. (RO/OL-7)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Liburan tak harus jauh dan mahal. Anda bisa mengajak anak ke Taman Mini Indonesia Indah dan meluangkan waktu mengunjungi Museum Batik Indonesia.
Selama masa grand opening ini, Pisang Madu Pasti menawarkan promo buy one get one pada produk paket, dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp90.000.
Tempat wisata yang satu ini lokasinya berada di Jalan Harsono RM No.1, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan.
TMII mengadakan rangkaian kegiatan bertajuk Sukaria Ga Ada Habisnya di TMII dari akhir tahun 2024 sampai awal tahun 2025.
Sepanjang 25-27 Desember 2024, Monas bakal menggelar atraksi Video Mapping dan Air Mancur Menari
Festival Pecinan digelar selama 24 Januari 2025 - 2 Februari 2025 untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved