Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH meluncurkan slogan The Heart of Flores untuk branding daerahnya, kini, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menyiapkan Official Theme Song (lagu tema resmi), untuk memperkuat branding tersebut.
Proses perekaman telah mulai dilakukan dengan menggandeng para musisi lokal Flores seperti Ivan Nestorman, Luis Ire, dan Desy Natalia yang langsung melakukan rekaman di Mbay.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kabupaten Nagekeo Eddy Due Woi, kepada Media Indonesia, menjelaskan Pemkab Nagekeo, melalui Dinas Pariwisata, bekerja sama secara profesional dengan tim kreatif untuk merancang konsep dan membuat lagu yang diberi judul sama dengan tagline Kabupaten Nagekeo, The Heart of Flores.
Baca juga: Bupati Luncurkan Nagekeo The Heart Of Flores
Menurut Edi, dalam membuat lagu, Pemkab Nagekeo menggandeng musisi Flores yang juga jurnalis sebagai konseptor seperti Desy Natalia, jurnalis dan presenter RRI Ende, kemudian ada Luis Thomas Ire, sebagai pencipta dan pengarasemen lagu, serta Melky Sega, sebagai pendukung teknis elektronik dan instalasi perangkat lunaknya.
"Dengan mengedepankan musik dan nyanyi sebagai akar budaya masyarakat Nagekeo, yang digunakan secara baik untuk kepentingan Pemasaran Pariwisata, artinya kita telah berupaya melindungi kekayaan bangsa ini. Hal ini sejalan dengan slogan pariwisata Indonesia, Sustainable Tourism atau pariwisata berkelanjutan. Pariwisata sebagai sektor kolaborasi, wajib menjaga kelestarian kearifan lokal daerah yang justru sebenarnya adalah daya kekuatan utama pariwisata daerah itu sendiri," papar Edi
Musisi lokal Luis Ire menjelaskan lagu tersebut menceritakan tentang Nagekeo sebagai surga yang terletak di jantung Pulau Flores dan berisi pesan gotong royong atau dalam bahasa Nagekeo disebut To'o Jogho Waga Sama, dengan liriknya dibuat dalam 3 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Inggris, dengan musik aransemen bergenre Neo Tradisi.
"Kami buat lagu Nagekeo The Heart of Flores dengan mengedepankan kearifan lokal dan mengambil nilai-nilai penting dari kabupaten ini agar lagu bisa dikenal dan bertahan lama," ungkapnya.
Sedangkan Desy Natalia menyampaikan, saat diminta mengonsepkan lagu tema untuk Kabupaten Nagekeo, dirinya merekomendasikan Ivan Nestorman seorang musisi etnik nasional yang juga asal Flores, Manggarai untuk menyanyikan lagu itu karena kualitasnya dalam kancah musik nasional dengan nuansa etnik sangat bagus dan menginspirasi.
Selain itu, dirinya juga menggandeng Luis Thomas Ire untuk menciptakan dan mengaransemen karena secara musikalitasnya juga sudah tidak diragukan lagi.
”Om Ivan dan Luis ini sudah sangat populer di NTT, sering sekali terlibat sebagai men behind the huge project yang dibuat di NTT, salah satunya Flores The Singing Island - program dari Kemeparekraf RI dan lain-lain," ungkap Desy.
Desy menambahkan, Ivan Nestorman dan Luis Thomas Ire merupakan local heroes di bidang musik NTT yang punya banyak jasa memajukan musik NTT di kancah nasional bahkan internasional, sehingga dengan melibatkan 2 musisi ini diharapkan lagu ini bisa benar-benar menjadi magnet untuk penikmat musik dan bisa ikut mempopulerkan branding Nagekeo The Heart of Flores di tingkat nasional bahkan internasional.
Lagu itu juga nanti akan melibatkan paduan suara dari Nagekeo yaitu DVD Choirs untuk memperindah harmonisasi lagu.
Rencananya, lagu itu akan dirilis pada awal januari 2022 nanti. (OL-1)
Bagi Maksi dengan penghasilan yang pas-pasan selepas pensiun, pupuk subsidi yang relatif terjangkau berupa NPK dan Urea, cukup membantu ketahanan pangan keluarganya.
TIN tampak semringah di ruang tunggu Rumah Sakit Pratama Raja sekitar pukul 8.00 Wita. Ia penuh harap matanya yang kabur bisa tersentuh dokter spesialis mata.
Festival One Be menjadi target agar bisa masuk Kharisma Event Nusantara.
DALAM melestarikan peradaban kampung Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Festival Nagekeo One Be yang akan berlangsung 24-26 September ini.
DI bawah rimbun pohon trambesi, pada lapak kecil, Anastasia Enga dengan mata sayu tampak penuh harap. Matanya sesekali menatap kiri dan kanan. Sesekali ia menatap kosong ke depan persawahan.
Calon petahana Yohanes Don Bosco Do serta wakilnya Marianus Waj bertekad menjadikan Nagekeo sebagai jantungnya Pulau Flores dengan memajukan sektor pariwisata dan pertanian.
Single 80 km/h dari Petra Sihombing menggambarkan titik langka dalam hidup ketika semua terasa berjalan dalam tempo yang tidak terburu-buru.
Melalui Lover Girl, Laufey mengajak pendengarnya menyelami rasa sepi saat merindukan seseorang yang kita cintai.
REALITY Club bersiap melahirkan single baru berjudul 'You’ll Find Lovers Like You and Me' pada Jumat (27/6). Bercerita tentang perenungan dari kisah masa lalu
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
All For You adalah single keenam Audi Kirana, yang menawarkan pendekatan yang ceria dan bercerita bagi mereka yang berjuang untuk memprioritaskan kebutuhan dan kebahagiaan mereka sendiri.
Kehadiran Monita Tahalea menambahkan kedalaman emosional tersendiri pada lagu Titik Nadir dari Kahitna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved