Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
JALUR pelayaran yang dilalui di muara sungai di Provinsi Kalteng belum mampu dilayari oleh kapal-kapal besar. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berencana malakukan pengerukan 3 alur sungai yaitu Sungai Kapuas, Sungai Mentaya dan Sungai Kumai , solusi ini untuk memudahkan arus keluar masuk barang melalui jalur air baik laut dan sungai.
Hal ini dikatakan Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran saat Rapat Koordinasi Tehnis (rakornis) dalam rangka berdiskusi dan merumuskan optimalisasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Perhubungan Laut sekaligus melakukan evaluasi terhadap progress yang telah dilakukan dari masing-masing pihak yang terkait dalam hal rencana pengerukan sungai dan pengembangan pelabuhan di Provinsi Kalteng, Kamis (23/12).
Seperti diketahui Provinsi Kalteng memiliki 11 sungai besar atau Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total panjang mencapai 4.625 km. Menurut Sugianto Sabran hal ini dilakukan karena Pemrov Kalteng berkomitmen untuk meningkatkan PAD dari sektor-sektor unggulan, salah satunya adalah melalui hilirisasi industry.
Dalam mendukung Hilirisasi industry, jelas Sugianto, pertama Pemprov Kalteng telah melakukan moratorium terhadap komoditas dari Sumber Daya Alam Kalteng untuk keluar dari Kalteng dalam bentuk bahan mentah seperti Kayu Log, Bauksit,dan lainnya , ujar Sugianto.
kedua inisiasi pembentukan Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (KAPET) kepada Bappenas dan Kemenko Perekonomian dengan semangat pembangunan suatu kawasan yang terdiri atas beberapa industri secara terpadu dan terintegrasi, telah mendapatkan respon baik dari dua kementerian tersebut melalui fasilitasi pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Ketiga, hilirisasi Industri sangat membutuhkan alur distribusi dengan dukungan fasilitas perhubungan, salah satunya adalah perhubungan laut melalui pembangunan pelabuhan utama dan metode ship to ship delivery atau STS untuk mendukung kelancaran arus barang baik dari dan keluar Provinsi Kalteng, dimana sejumlah sungai perlu dilakukan pengerukan ,tutur Sugianto dalam keterangan tertulis, yang dikutip Jumat (24/12).
Sementara itu, Pj. Sekda Pemprov Kalteng H. Nuryakin mengatakan rakornis diselenggarakan sebagai tindak lanjut kunjungan Pemprov Kalteng ke PT Pelindo Sub Regional Kalimantan di Banjarmasin pada 18 desember 2021 untuk melihat secara langsung pola manajemen kepelabuhanan di bawah pengelolaan PT. Pelindo Sub Regional Kalimantan baik di pelabuhan trisakti maupun di pelabuhan Taboneo.
Dari kunjungan tersebut, jelas dia, Pemprov Kalteng pada masa Pemerintahan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo dapat mempelajari serta menerapkan pengembangan dan pengelolaan pelabuhan yang sudah berjalan dengan baik dibawah pengeloaan PT. Pelindo Sub Regional Kalimantan untuk dapat dibangun atau dikembangkan di Provinsi Kalteng dalam menunjang berbagai program strategis Nasional antara lain program lumbung pangan Nasional (Food Estate) di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas maupun pembangunan kawasan ekonomi khusus di teluk Sampit. (OL-13)
Baca juga: Penerimaan Pajak KPP Pratama Gianyar 2021 Lampaui Target
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Rangkaian kegiatan HUT ke-16 KNTI yang dilaksanakan di Pemalang ini diawali dengan Konsolidasi Koperasi yang diikuti oleh Pengurus Koperasi KNTI.
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
MENJAGA kelestarian sungai bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Kelestarian sumber-sumber air bersih perlu dijaga karena PAM Jaya menargetkan pada 2030 cakupan layanan air bersih mencapai 100%.
Tim dari Sobat Air Jakarta pernah melakukan pembersihan sampah di sungai Jakarta dengan hasil 121 ribu meter kubik atau dua setengah Monas hanya dalam waktu 3 bulan.
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
langkah tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan pelaku usaha yang taat aturan, mengingat kerusakan jalan akibat overtonase sering menyebabkan kerugian ekonomi.
Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang memukau, sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
Dalam upaya mengurangi ketimpangan dan tingkat kemiskinan antarwilayah, Zona Timur juga akan menjadi prioritas.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur kerap menyampaikan pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Sidak ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memastikan pelayanan pendidikan berjalan sesuai aturan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved