Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

ISMI Bangun Ekonomi Umat Berbasis Teknologi dan Industri Halal

Bayu Anggoro
10/12/2021 23:15
ISMI Bangun Ekonomi Umat Berbasis Teknologi dan Industri Halal
Rapat Koordinasi Nasional ke-4 ISMI di Bandung, Jawa Barat, 10-12 Desember(MI/BAYU ANGGORO)


PANDEMI covid-19 yang mulai mereda membuat semangat pemulihan ekonomi semakin kuat. Suasana kelesuan yang terjadi selama hampir dua tahun ini harus berakhir agar kehidupan masyarakat semakin membaik.

Semangat itulah yang ditiupkan Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) yang diketuai Ilham Akbar Habibie. Mereka menggglar Rapat Koordinasi Nasional ke-4 di Bandung, Jawa Barat, 10-12 Desember 2021.

Dengan mengusung tema : Membangun Ekonomi Umat Melalui Teknologi, Inovasi, dan Pengembangan Industri Halal, acara itu dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai unsur.

Acara ini juga dihadiri mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla. Ilham
menjelaskan, penyelenggaraan Rakornas ISMI ke-4 ini mencakup beberapa
kegiatan antara lain rapat koordinasi program nasional antar pengurus
pusat dan wilayah ISMI.

ISMI juga merumuskan dan merekomendasikan solusi dari permasalahan bangsa, konsolidasi untuk membangun ekonomi umat melalui teknologi dan inovasi, serta menjadi wadah sinergi dalam pengembangan industri halal antar anggota ISMI.

"Peserta juga terdiri dari asosiasi pengusaha muslim, lembaga ekonomi
Islam, dan perwakilan perguruan tinggi," ujar Ilham.

Dia berharap Rakornas ke-4 ISMI ini bisa menjadi wadah para pengusaha muslim untuk melakukan suatu terobosan dan kajian diskusi untuk membahas isi-isu dan solusi bagi permasalahan pada saat ini.

"Terutama permasalahan seperti kemiskinan dan kefakiran akibat pandemi
covid-19. Kita ketahui bersama, menurut data BPS, penduduk miskin pada
Maret 2021 sebesar 27,54 juta orang dan data BPS pada Februari 2021,
angka pengangguran karena covid-19 mencapai 1,62 juta orang," katanya.

Tak hanya itu, menurutnya, bukan angkatan kerja (BAK) karena covid-19
sebanyak 9,65 juta orang, sedangkan tidak bekerja karena covid-19 mencapai 1,11 juta orang.

Sementara itu, penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
karena covid-19 sebanyak 15,72 juta orang. "Berbagai permasalahan perekonomian ini harus diurai," tandas Ilham yang mengaku tengah menyusun suatu rekomendasi dan solusi bagi pemerintah dan masyarakat. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya