Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tumbuh 7,17%, Sektor Pariwisata NTT Mulai Bangkit

Palce Amalo
17/11/2021 12:45
Tumbuh 7,17%, Sektor Pariwisata NTT Mulai Bangkit
Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur menggelar Kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata, Rabu (17/11)(MI/Palce Amalo)

SEMUA pihak diminta bersinergi untuk mendorong kebangkitan sektor periwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT), di tengah pandemi covid-19

Hal tersebut mengemuka dalam Kegiatan Temu Responden dan Talkshow Pariwisata bertajuk 'Reviving Super Priority Tourism Destinatio (DPSP) and MSMEs (Micro, Small dan Medium Enterpirses) Post Covid-19: Perspective for East Nusa Tenggara Timur,' Rabu (17/11).

Kegiatan digelar Bank Indonesia Perwakilan NTT secara luring dan daring diikuti sekitar 700 bertujuan menjalin hubungan baik sebagai bentuk apresiasi kepada responden survei dan liaison yang telah bersinergi menjaga kontinuitas data dan informasi.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pada triwulan III 2021, mulai menunjukkan pemulihan sehingga mampu tumbuh sebesar 7,17% (yoy).

"Pariwisata tumbuh karena didorong oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, tumbuhnya kredit akmamin, serta optimisme masyarakat yang terus membaik. Untuk perlu dilakukan sinergi antar lembaga optimalisasi peran seluruh pihak | dan juga keterlibatan pelaku usaha dan UMKM untuk mendukung upaya perbaikan pariwisata dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi secara berkelanjutan di NTT," kata I Nyoman Ariawan Atmaja.

Nyoman mengajak pemerintah daerah, perusahaan teknologi dan asosisasi bersama-sama mempromosikan Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan wisata super premium sehingga meningkatkan kapasitas dan kemitraan pelaku usaha melalui ekosistem digital, serta mempercepat transformasi digital UMKM sektor pariwisata.

Menurutnya, kinerja lapangan usaha akomodasi dan makan minum pada 2020, menyusul dampak covid-19 pada sektor pariwisata terkontraksi hingga 26,92% (yoy), melambat dibandingkan 2019 yang tumbuh sebesar 5,99% (yoy).

"Sehingga vaksinasi sebagai game changer  terhadap pelaku pariwisata terus dilakukan oleh pemerintah di tengah percepatan pembangunan infrastruktur dalam mendukung pengembangan pariwisata sebagai prime mover economy," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Nyoman bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho meluncurkan sebuah platform online database internal yang terintegrasi. Platform ini sebagai sarana penyimpanan dan pengolahan data dan informasi secara lengkap, terstruktur, komprehensif, dan valid demi mendukung kegiatan advisory Bank Indonesia.

Kepala Grup Operasionalisasi Kebijakan Utama Departemen Regional, Suryono mengatakan, covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata. Pada 2020, kunjungan wisatawan mancanegara menurun tajam, hanya 4 juta orang atau turun 25% dibandingkan 2019.

"Devisa pariwisata juga menyusut sebesar US$3,54 miliar ataru Rp51 triliun dan ini tentu menjadi  perhatian semua," ujarnya.

Selain itu, sesuai data BPS, pada akhir 2020 sebanyak 92% perusahaan terdampak secara signifikan termasuk juga berpengaruh pada tenaga kerja di sektor pariwisata, termasuk sektor pariwisata NTT. Karena itu, tambahnya, sinergi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan pariwisata daerah itu.

Kegiatan ini juga menghadirkan opening speech anggota Komisi XI DPR Ahmad Yohan, sedangkan di sesi diskusi menghadirkan Direktur Pemasaran Pariwisata BPOLBH, Raisa L Niloperbowo, Ketua Asita NTT, Abednego Frans, VP of Market Manajement and Accommodation Traveloka, John Safenson, dan Head of Public Affairs East Territory Grab Indonesia, Stela Nau sebagai moderator. (OL-13)

Baca Juga: Sepi Turis Asing, Bali Perlu Strategi Baru Menuju Pariwisata Era Baru



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya