BANJIR besar yang melanda Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, telah meluluh lantakkan lahan pertanian setempat. Akibatnya sekitar sekitar 200 hektare (ha) lahan sawah siap panen hancur di kawasan setempat.
Amatan Media Indonesia, lokasi lahan sawah siap panen paling parah terendam banjir adalah di Desa Pante Pirak, Meunje, Siren, Tanjung Haji Muda, Lawang, Beuringen dan Desa Ceubrek. Kondisinys adalah semua tanaman padi di kawasan itu sempat terendam 60 cm hingga 1 meter.
Di Desa Pante Pirak dan Desa Meunje misalnya sekitar 50 ha tanaman padi gagal panen (puso). Bulir pada atau biji gabah yang seharusnya sedang panen itu, sekarang membusuk atau menghitam terendam lumpur banjir.
"Karena banjir berulang kali dalam dua pekan terakhir sehingga padi terus terendam. Sedikit saja yang bisa dipanen, itupun kondisi gsbahnya sangat buruk" tutur Kepala Desa Tanjung Haji Muda, Muhammad Husen, Senin (15/11).
Dikatakannya, akibat terendam banjir hingga gagal panen, ribuan petani di kawasan itu lembali ke nol. Modal mereka yang dihabiskan untuk lahan lawah ternyata merugi.
"Kondisi seperti ini hampir setiap musim panen kami alami. Sebagai lokasi langgsnan banjir kami telsh berulang kali melaporkan ke pemerintah Aceh, tapi seperti tidak ada sulusinya" tutur Husen dengan nada kecewa. (OL-13)
Baca Juga: Sri Sultan Dorong Pemkab Sleman Intervensi Inovasi dan Digitalisasi Sektor Pertanian