Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rencana Ganjar Usulkan Pocut Meurah Intan Sebagai Pahlawan Nasional Disambut Gembira Masyarakat Aceh

Amiruddin Abdullah Reubee
14/11/2021 12:09
Rencana Ganjar Usulkan Pocut Meurah Intan Sebagai Pahlawan Nasional Disambut Gembira Masyarakat Aceh
Lukisan Pocut Meurah Intan.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

BERBAGAI pihak di Provinsi Aceh, menyambut baik rencana Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memugar atau membangun makam Pahlawan Aceh, Pocut Meurah Intan di Desa Tegal Sari  Kabupaten, Blora, Jawa Tengah. Tergerak langkah dan ketulusan qalbu Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh pada Selasa (9/11) menziarahi makam pahlawan wanita asal Serambi Mekkah yang dijuluki singa betina itu diyakini sangat bermakna bagi masyarakat di Serambi Mekkah.

Apalagi Ganjar bersama istrinya sempat berdoa dengan wajah haru mengenang jasa almarhumah Pocut Meurah Intan dalam memperjuangkan negeri ibu pertiwi dari penjajahan kolonial Belanda. Dengan doa dan zikir rombongan para penziarah itu diharap alam pusara Pocut Meurah Intan menjadi sebuah taman syurga nan indah.

Demikian antara lain disampaikan oleh sejarawan terkemuka Aceh M Adli Abdullah, melalui Media Indonesia, Jumat (14/11). Adli berharap kepedulian Gubernur Jawa Tengah itu terhadap jasa Pocut Merah Intan, hingga Ganjar segera ingin membangun kuburan itu diharapkan menjadi motivasi bagi pemerintah Aceh. Ini perlu meningkatkan kepedulian bersama masyarakat untuk mendata dan mugar pusara para pahlawan yang masih belum tertata dengan baik.

Menurut sejarawan Adli Abdullah yang juga Dosen Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Pocut Meurah intan adalah Pahlawan Perempuan yang bersama sang suami tercinta Tuanku Abdul Majid serta Putranya bernama Tuanku Muhammah, Tuanku Budiman dan anak tirinya Tuanku Nurdin, sangat gigih melawan penjajahan kolonial belanda hingga pada 19 April 1900 M, diasingkan ke Tondano Sulawesi Utara dan dipindah lagi ke Blora Jawa Tengah dan Wafat di sana.

Perjuangan Pocut Meurah intan sangat berani menghadang kapal-kapal Belanda yang beraninya berlayar di Selat Malaka dekat sekutar Perairan Kampung Kale, Laweueng (sekarang masuk wilayah Kabupaten Pidie).

Saking nekat dan beraninya, Pocut Meurah Intan dilabelkan oleh Belanda sebagai perompak di Selat Malaka. Keberaniannya itu dudukung oleh suaminya Tuanku Abdul Majid sebagai Kepala Pejabat Bea Cukai Kesultana Aceh Alaidin Jauhar Syah Alam (1819-1823).

Adapun mahasiswa Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Muhammad Haiqal, mengatakan sangat senang dan gembira begitu mengetahui rencana Gubernur Ganjar mengusulkan Pocut Meurah Intan sebagai Pahawan Nasional adalah sifat kesatria seorang pemimpin yang berjiwa besar.

Ganjar Pranowo merasa terpanggil melihat kondisi pusara tempat pembaringan Pocut Meurah Intan, di pemakaman umum yang tidak selayaknya subuah makam pejuang kemerdekaan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Panggilan hati Ganjar sehingga ingin membangun makam dan berencana mengajukan sebagai Pahlawan Nasional, membuat hati para ahli waris dan masyarakat Aceh patut berterima kasih.

"Kami bangga dengan keteguhan dan kegigihan pahlawan kami Pocut Meurah Intan, hingga harus menghembus nafas terakhir di pengasingan. Kamipun tidak bisa melupakan kebaikan Ganjar yang begitu peduli dengan jasa seorang pejuang yang ratusan tahun silam harus dimakamkan di Desa Tegal Sari, Kabupaten Blora, Jawa Tengah," tutur Muhammad Haiqal.

Hal senada juga disampaikan Ghina Zuhaira, masiswa Kedokteran USK. Dikatakan Ghina, kedatangan orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah menziarahi makam Pocut Meurah Intan adalah telah mengingat kembali oleh para generasi muda di Aceh tetang sejarah dan perjuangan almarhumah.

Bahkan mungkin sebelumnya tidak semua generasi muda di Aceh yang mengetahui bahwa ada pejuang perempuan di lingkungan kesultanan Aceh yang berjuah hingga titik nafas terakhir dan tidak kendur walau dibuang ke pengasingan. Kunjungan Ganjar Pranowo berserta Istri dan rombongannya telah membangunkan kembali generasi negeri ini untuk mengkaji sejarah perjuangan dan kelahiran negeri ini.

"Kepedulian Gubernur Ganjar Pranowo menjadi cambuk bagi generasi muda untuk tidak melupakan jasa para pahlawan pejuang kemerdekaan. Mungkin sebelumnya terlupakan bahwa karena wanita inilah hingga pasukan elit Belanda Marsose sulit menaklukan Aceh. Semoga rencana sang Gubernur Jawa Tengan ini untuk membangun dan mengusulkan Pocut Meurah Intan sebagai Pahlawan Nasional segera terujud dan mendapat ridha Ilahi" tambah Ghina Zuhaira. (MR/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya