Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BPBD Kota Batu Siaga Banjir Bandang Susulan

Bagus Suryo
10/11/2021 20:31
BPBD Kota Batu Siaga Banjir Bandang Susulan
Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur(DOK BPBD Batu)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Jawa Timur,  mengantisipasi potensi banjir bandang susulan. Pasalnya, hujan masih mengguyur kawasan Kota Batu dan sekitarnya.

Dari hasil pemantauan udara, juga ditemukan bendung alam tertimbun material tanah dan batang-batang pohon tumbang di kawasan gunung yang berpotensi menimbulkan banjir bandang. "Paling utama sekarang mengantisipasi potensi banjir bandang susulan mengingat saat ini masih hujan," tegas Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu, Rabu (10/11).

Saat ini, BPBD sudah menyiapkan tempat evakuasi bagi warga yang bermukim di areal bantaran sungai sesuai instruksi Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Selanjutnya, memperkuat jejaring sistem peringatan dini bencana agar informasi cepat dan mudah tersampaikan dari hulu ke hilir.

Tim gabungan juga mengidentifikasi adanya dua lembah di Gunung Pucung kawasan hutan Perum Perhutani dan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Hasil foto udara terlihat jelas adanya alur, bahkan di antara lembah ada garis atau irisan bekas longsor di banyak titik.

"Longsor itu membawa material kayu dan tanah, masuk ke dalam aliran menjadi bendung alam seluas 3-4 meter persegi," ungkapnya.

Agung menjelaskan temuan spot-spot yang membuat bendung alam itu menyatu di dua lembah yang alirannya bertemu di bawah. Di tempat itu, ada banyak batang-batang pohon yang kemungkinan akibat kebakaran hutan Gunung Arjuno pada 2019 lalu. Saat hujan, longsoran tanah dan batang-batang pohon terbawa air, lalu membentuk bendung alam di hulu. Kondisi itu berpotensi banjir bandang susulan. "Karena itu perlu pembersihan sepanjang hulu dan hilir," imbuhnya.

Upaya jangka panjang, kawasan setempat harus segera direboisasi, ditanami tanaman keras termasuk normalisasi sungai. Tujuannya untuk restorasi lingkungan penahan longsor dan mencegah banjir.

"Kami sudah berupaya menanam satu pohon satu nama termasuk menanam 4.450 tanaman buah di Bumiaji. Masyarakat juga diedukasi melestarikan lingkungan," katanya.(OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya