Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ritual Merti Bumi Rawat Tradisi Leluhur di Kota Wisata Batu

Bagus Suryo
26/7/2025 19:01
Ritual Merti Bumi Rawat Tradisi Leluhur di Kota Wisata Batu
Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, memasak jenang secara bersama dalam rangkaian ritual Merti Bumi, Sabtu (26/7).(MI/BAGUS SURYO)

Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, menggelar ritual Merti Bumi yang ditandai dengan njenang bareng sebagai puncak gelaran tradisi tahunan. Memasak jenang bareng itu diikuti oleh 18 Rukun Warga (RW) mengolah bahan sekitar 4 ton di Lapangan Dusun Junggo, Sabtu (26/7).

"Ini wujud syukur dan harapan agar masyarakat Tulungrejo senantiasa hidup guyub rukun, tenteram, dan desanya gemah ripah loh jinawi,” kata, Kepala Desa Tulungrejo, Suliono.

Suliono menjelaskan tradisi untuk melestarikan budaya bangsa ini melambangkan rasa syukur, kekompakan, dan semangat kebersamaan warga desa.

Adapun Merti Bumi kali ini mengusung tema 'Tulus Wigati Trustha ing Widhi', yang berarti ketulusan, kesungguhan, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Menurut Suliono, ritual ini selain bentuk penghormatan kepada bumi dan Yang Maha Kuasa, juga sebagai cara untuk memperkuat rasa solidaritas di antara warga.

Setelah seluruh prosesi kelar, puncak tradisi dengan njenang bareng, yakni memasak jenang secara bersama-sama. Setiap RW mengolah jenang menggunakan wajan berukuran besar. Total bahan yang diolah mencapai 4 ton, terdiri dari ketan, kelapa, gula merah, dan beras, semua bahan tersebut diambil dari hasil bumi lokal.

Setelah itu jenang disajikan ke semua warga dan tamu undangan. Hal ini wujud melestarikan nilai-nilai gotong royong dan kepedulian antarwarga.

"Filosofi njenang (memasak jenang) tentang kebersamaan. Rasa dan kekuatan akan tercipta melalui kesatuan," ucap Suliono.

Selama gelaran ritual, setiap RW menampilkan kesenian khas masing-masing mulai sendratari dan beragam pertunjukan budaya yang atraktif. Termasuk peluncuran pecel punten sebagai kuliner khas Tulungrejo.

"Tradisi seperti ini sebagai pengingat bahwa budaya adalah identitas dan kekuatan desa. Tulungrejo membuktikan kearifan lokal tetap relevan dan dibutuhkan," ujarnya.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, mengapresiasi komitmen Pemerintah Desa Tulungrejo dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang bernilai tinggi. Heli hadir guna melestarikan budaya bersama masyarakat.

"Saya sangat bangga dengan Desa Tulungrejo yang mampu menyelenggarakan acara sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya. Ini contoh konkret uri-uri tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat," tuturnya.

Heli menekankan kekuatan budaya sejalan dengan visi Kota Batu sebagai kota wisata berbasis alam, budaya, dan spiritualitas. Dalam konteks Merti Bumi Tulungrejo, lanjutnya, bukan hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi juga fondasi sosial yang mengajarkan pentingnya hidup dalam harmoni.

"Tradisi ini menyatukan warga dalam kerja kolektif, mempererat hubungan antargenerasi, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan," pungkasnya.(BN)

Images



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya