Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 12 keluarga yang mengungsi akibat banjir di Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur memilih untuk tetap berada di pengungsian. Mereka khawatir akan terjadi banjir susulan. Kamis (4/11), ketinggian air di lokasi banjir yang sebelumnya mencapai tiga meter, sudah surut di bawah lutut orang dewasa, Kamis (4/11).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Marten Moubeka mengatakan warga memilih bertahan di lokasi pengungsian karena rumah mereka berada di jalur banjir. Seluruh pengungsi dievakuasi ke rumah penduduk lainnya yang aman dari banjir.
Jika hujan turun dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan, potensi banjir bandang sangat besar. "Para korban tinggal di jalur air. Jadi kalau terjadi hujan deras dan sungai meluap, mereka pasti terkena banjir," ujarnya saat dihubungi lewat telepon.
Banjir menerjang desa tersebut pada Rabu (3/11) yang mengakibatkan 10 rumah penduduk mengalami kerusakan, tiga rumah di antaranya rusak berat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun perabot hilang tersapu banjir. "Salah satu rumah yang terdampak banjir, ditempati tiga keluarga," katanya.
Selain itu, satu jembatan antardusun mengalami kerusakan dan irigasi. Belum ada laporan kerugian yang disebabkan musibah banjir tersebut. Sementara itu, BPBD setempat mulai mempersiapkan bantuan sembako untuk disalurkan kepada korban banjir.
Sementara itu, BMKG Stasiun El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ang disertai petir dan angin kencang di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur, antara lain di Kabupaten Alor, Sumba, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada,
Di tempat terpisah, Bupati Ende Djafar Achmad mengeluarkan imbauan kepada seluruh camat dan lurah di daerah itu untuk meningkatkan kewaspaan terkait potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. "Lakukan mitigasi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai bentuk bentuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana
hidrometeorologi," ujarnya. (OL-15)
Musibah terjadi setelah wilayah ini diguyur hujan deras sejak siang dan menyebabkan bukit di atas permukiman mengalami longsor
Luapan Sungai Cimeta membawa lumpur dan merendam pemukiman warga
BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan.
Bencana berdampak pada 48 kepala keluarga atau sebanyak 165 jiwa warga
BANJIR bandang melanda Kabupaten dan Kota Cirebon, sejak Jumat (17/1) malam. Bencana terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu Sungai Cipager di Kabupaten Kuningan.
Banjir merendam delapan desa di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
BNPB mengerahkan sejumlah helikopter, SAR Dog, dan personel untuk membantu pemerintah daerah.
Tersebar di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Pulau Alor sebanyak tiga titik, dan sisanya di Pulau Timor yaitu dua titik di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.
Bahasa Sar merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Nule, kec. Pantar Timur kab Alor NTT.
DUA terduga pelaku pencurian emas dan uang senilai Rp50 miliar asal Provinsi Kalimantan Utara ditangkap oleh Tim Jatanras Polres Kabupaten Alor, NTT, Minggu (28/2)
Enam nelatan di Alor, NTT ditangkap karena menggunakan bom untuk menangkat ikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved