Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Jumlah Sekolah yang Ditutup karena Covid-19 di Bandung Terus Bertambah

Naviandri
27/10/2021 10:46
Jumlah Sekolah yang Ditutup karena Covid-19 di Bandung Terus Bertambah
Petugas melakukan disinfeksi di sebuah kelas di SDN 065 Cihampelas yang ditutup sementara di Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Raisan Al Farisi)

JUMLAH sekolah yang terpaksa harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kota Bandung terus bertambah. 

Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di sekolah-sekolah tersebut terpaksa kembali dihentikan menyusul terjadinya penularan covid-19 terhadap sejumlah siswa dan guru.

"Sekolah yang ditutup sekarang jumlahnya 22, naik dari sebelumnya 14 sekolah. Di 33 sekolah lainnya, penghentian PTM hanya satu kelas rombongan belajar sedangkan di 40 sekolah lainnya tidak ada kasus covid-19," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik)Kota Bandung, Cucu Sahputra, Rabu (27/10).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Rendah, PPKM Kota Sorong Naik ke Level 3

Cucu mengatakan, dari 5.993 sampel swab tes di lingkungan sekolah di Kota Bandung,  sebanyak 3% di antaranya dinyatakan positif  covid-19. 

Jadi yang dinyatakan positif covid-19 sebanyak 117 orang, terdiri dari 103 siswa dan 14 guru. Sejauh ini, swab acak baru dilaksanakan di 157 sekolah. Rencananya swab acak akan dilakukan di 212 sekolah yang ada di Kota  Bandung.

"Saat ini, sekolah yang ditutup sementara harus kembali menggelar PJJ. Selama penutupan, PTMT tidak boleh dilakukan dengan alasan apa pun. Jika ada yang melanggar,  sekolahnya diberhentikan," tegasnya.

Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya mengatakan, keputusan PJJ dan PTM  sejatinya merupakan keputusan yang dilematis. Sejak belajar  di rumah, kemampuan anak menurun, sehingga banyak pihak mendorong PTMT dilakukan. 

Memutuskan menggelar PTMT saat pandemi masih terjadi juga  mengandung risiko, terutama jika semua pihak yang terlibat tidak disiplin dan pengawasannya tak berjalan dengan baik.

"Saya yakin masih banyak di sekolah yang tidak melakukan prokes ketat, tidak pakai masker, tidak cek suhu. Makanya  saat  PTMT masih ada yang positif dan menyebar," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan pemerintah akan terus memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik yang tengah melaksanakan PTMT. 

Kasus Covid-19 yang mengakibatkan puluhan sekolah di Kota Bandung kembali melaksanakan PJJ menjadi sebuah pelajaran dan evaluasi. Bahwa adanya kasus positif covid-19 tersebut berasal dari klaster keluarga.

"Saat ini yang harus dilakukan adalah bukan hanya kesehatan dan keselamatan siswa saat berada di lingkungan sekolah, tapi kita juga harus memastikan keselamatan dan kesehatan siswa di antara rumah ke sekolah ataupun saat pulang ke rumah," jelasnya.

Menurut Dedi, dari 5.033 sekolah yang ada  di Jabar, terdapat 2.922 sekolah yang sudah menggelar PTMT. Pelaksanaan PTMT sendiri dilakukan secara bertahap, dimulai 8 September 2021 lalu. 

Dengan penurunan kasus positif covid-19 di Jabar yang terjadi belakangan ini, dipastikan ada sekitar 1.600 sekolah lagi yang telah mengajukan untuk melaksanakan PTMT.

"Sejak awal, kita telah meminta satuan pendidik agar menyiapkan semua layanan bagi siswa, baik itu untuk melaksanakan PJJ maupun PTMT. Semakin lama, PTMT akan semakin maksimal yang akan dilakukan di kabupaten kota," tambahnya.

Sebelum PTMT, orangtua maupun wali siswa diminta untuk memilih antara PTMT maupun PJJ. Selanjutnya, pengawas sekolah melakukan pengecekan terhadap setiap sarana yang ada di sekolah. Bila terjadi kekurangan menjadi bagian yang harus dilengkapi dalam proses, nanti setelah itu masuk ke cabang dinas.

"Jika pada PTM terjadi kasus positif covid-19 lebih dari 5%, sekolah tersebut akan ditutup sementara dengan jangka waktu dua pekan.  Sementara itu, PJJ akan dilaksanakan sambil menunggu perkembangan dari hasil laporan kontak tracing," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik