Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lebih dari 300 Pelaku Usaha Pariwisata di DIY Sudah Kantongi CHSE

Ardi Teristi Hardi
01/10/2021 20:45
Lebih dari 300 Pelaku Usaha Pariwisata di DIY Sudah Kantongi CHSE
Pekerja merapikan kamar penginapan di Mango Tree Dipudjo Homestay, Mergangsan, Yogyakarta.(Antara)

DINAS Pariwisata DI Yogyakarta menyatakan objek wisata harus mengantongi sertifikat CHSE dari Kementerian Parekraf. Saat ini, lebih dari 300 usaha di sektor pariwisata Yogyakarta sudah mendapatkan serifikasi CHSE.

Pelaku usaha mencakup hotel, restoran, lokasi wisata, hingga tempat penjualan oleh-oleh. "CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata lainnya," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Jumat (10/1). 

Adapun sertifikasi ini bertujuan memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. Mereka yang mendapatkan sertifikasi CHSE, lanjut dia, sudah sangat siap beroperasi kembali. 

Baca juga: PPKM Dilonggarkan, Tingkat Hunian Hotel Berbintang Naik

Tempat atau objek wisata lain, seperti berbasis alam, berbasis masyarakat dan desa wisata, yang belum mendapatkan sertifikasi CHSE, diminta segera memproses syarat tersebut. Adapun verifikasi CHSE mencakup pengecekan peralatan dan aspek SDM.

Untuk membuka objek wisata, pengelola harus menunggu lampu hijau dari pemerintah pusat. Selain CHSE, objek wisata juga perlu memiliki QR Code aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Asosiasi Desa Wisata Tolak Sertifikasi CHSE Berbayar

"Kalaupun nanti sudah beroperasi, pengelola tetap wajib mengedepankan protokol kesehatan dan pendataan wisatawan. Itu untuk kebutuhan tracing dan tracking," imbuhnya.

Lebih lanjut, Singgih mengatakan vaksinasi covid-19 bagi pelaku pariwisata sudah mencapai 94%. Adapun sisanya, yakni sekitar 6%, belum divaksin dengan berbagai alasan. Seperti, menderita penyakit komorbid.

"Pada intinya, pelaku wisata di kabupaten dan kota di DIY telah tervaksin. Sehingga, mereka siap dan aman menerima kunjungan wisatawaan," pungkas Singgih.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya