Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Padang Pariaman Dilanda Banjir, Empat Warga Meninggal 

Atalya Puspa
30/9/2021 15:39
Padang Pariaman Dilanda Banjir, Empat Warga Meninggal 
Ilustrasi petugas BPBD mengevakuasi warga yang terdampak banjir di wilayah Sumatra Barat.(Antara)

CURAH hujan tinggi disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada Rabu (29/9) kemarin, menyebabkan bencana hidrometeorologi. Seperti, banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang.

BNPB mengungkapkan peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa. Sebanyak empat orang meninggal dunia akibat tanah longsor dan lima orang luka-luka, serta kurang lebih 72 orang mengungsi.

Bencana banjir di wilayah tersebut merendam 338 unit rumah, 80 hektare lahan pertanian, satu unit fasilitas ibadah dan satu unit fasilitias pendidikan. Saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar 75-200 cm.

Baca juga: Hujan Lebat, Padang Dilanda Banjir dan Longsor

Kerusakan material akibat angin kencang menyebabkan 12 unit rumah rusak berat, 10 unit kios atau warung rusak, serta 30 kendaraan motor rusak. Terdapat pohon tumbang yang menimpa badan jalan provinsi akibat angin kencang. Sehingga, mengganggu akses lalu lintas dari Bandara Minangkabau ke Padang Pariaman.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan pendataan di lokasi kejadian. Berikut, melakukan giat pembersihan material akibat pohon tumbang, serta evakuasi warga bersama TNI, Polri dan warga setempat.

Operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Padang Pariaman Andri Liska Putra menjelaskan bahwa warga terdampak sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. "Sampai saat ini, masih melakukan giat evakuasi warga ke tempat yang lebih aman di rumah keluarga terdekat," ujar Andri dalam keterangannya, Kamis (30/9).

Baca juga: Pemprov Jateng dan Belanda Lanjutkan Kerja Sama Tangani Banjir

BPBD Kabupaten Padang Pariaman juga mengalami kendala dalam penanganan bencana. Hal itu disebabkan keterbatasan alat dan banyaknya titik bencana. "Kami masih menggunakan alat tradisional, seperti gerobak, cangkul dan gergaji mesin. Tapi, kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dukungan penanganan bencana," imbuh Andri.

Laporan pada Kamis (30/9) pagi, wilayah Padang Pariaman masih diguyur hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi. Banjir terpantau menggenangi beberapa titik dengan tinggi muka air 75-100 cm. Arus lalu lintas saat ini sudah normal kembali. Peristiwa ini berdampak pada 10 kecamatan dan 14 kelurahan.

BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana hidrometeorologi. Itu dengan memantau prakiraan cuaca pada laman BMKG dan potensi bencana pada inaRISK. Mempersiapkan lokasi evakuasi, serta melakukan simulasi rutin dalam menghadapi potensi bencana.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya