Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana longsor pada awal musim penghujan seperti sekarang. Pasalnya, pada awal pekan ini telah terjadi longsor di tiga desa di Kecamatan Pandanarum. Meski skalanya kecil, tetapi masyarakat harus mulai meningkatkan kesiapsiagaan.
Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, curah hujan sudah mulai meningkat.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena curah hujan yang tinggi dapat memicu gerakan tanah dan longsor," jelasnya pada Rabu (29/9).
Syamsudin juga meminta kepada pihak terkait untuk bergerak cepat dalam menangani peristiwa longsor yang terjadi pada Senin (27/9) sore di tiga desa yakni Desa Lawen, Pringamba dan Beji.
"Di tiga desa tersebut ada empat rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang. Bagi warga, tetap tenang, namun harus selalu waspada, apalagi kalau hujan deras turun," ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logsitik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan pihaknya sudah melakukan pembersihan rumah warga yang terkena dampak longsor.
"Selain pembersihan, juga pembuatan talut agar lebih kuat jika ada hujan deras turun," tukasnya.
Baca juga: Bencana Longsor Mulai Intai Wilayah Bandung Barat
Ia kembali mengingatkan Banjarnegara merupakan kabupaten yang rawan terjadinya bencana longsor dan tanah bergerak.
"Kami telah melakukan pemetaan daerah yang rawan bencana longsor dan tanah bergerak. Ada lima kecamatan yang menjadi fokus perhatian yakni Kecamatan Banjarmangu, Punggelan, Wanayasa, Pandanarum dan Susukan," tutur Andri.
Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, Banjarnegara pernah mengalami bencana tanah longsor besar yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia. Karena itulah, memasuki musim penghujan, BPBD segera melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor.
"BPBD menyiapkan posko siaga, personel dan berbagai peralatan," pungkasnya.(OL-5)
Pemkab Tasikmalaya sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai Senin (30/6) hingga Minggu (14/7) di Kecamatan Taraju dan Kecamatan Salawu.
Akibat bencana, satu warga ditemukan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Bea Cukai Purwokerto secara resmi menerbitkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada dua pabrik rokok di Kabupaten Banjarnegara
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif "1000 Kaki Palsu Bijisesawi" yang diinisiasi oleh YAKKUM.
BEREDAR kabar vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel dipecat dari pekerjaan sebagai guru di SDIT Mutiara Hati di Banjarnegara Jawa Tengah
BNPB menyatakan mengevakuasi warga merupakan solusi agar bencana pergerakan tanah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak menelan korban jiwa.
Hingga Jumat (24/1), jumlah warga yang mengungsi 62 jiwa yang berada dalam 24 keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved