Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BPBD Sikka Anggarkan Rp10 Miliar Untuk Penanganan Bencana

Gabriel Langga
21/9/2021 19:51
BPBD Sikka Anggarkan Rp10 Miliar Untuk Penanganan Bencana
Ilustrasi(Medcom)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur tengah melakukan sejumlah persiapan menghadapi potensi bencana. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar.

"Dana yang berkaitan dengan bencana pasti ada. Kita siapkan kurang lebih Rp10 Miliar untuk mendukung operasi penanggulangan bencana. Dana itu sudah ada di keuangan," ujar Kepala BPBD Kabupaten Sikka, Muhamad Daeng Bakir, Selasa (21/9).

Dia sampaikan, dana tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan logistik dan bantuan ketika terjadi bencana di Kabupaten Sikka, terlebih disaat memasuki kekeringan, banjir, longsor, abrasi dan termasuk penanganan Covid-19.

Selain dana disiagakan, kata dia pihaknya juga telah melakukan persiapan dengan menyurati seluruh camat di wilayah Kabupaten Sikka untuk antisipasi bencana terutama saat ini kita telah menghadapi bencana kekeringan. "Kita sudah mendapatkan laporan dari pihak BMKG pusat dan daerah yang berkaitan dengan bencana terutama menghadapi kekeringan atau curah hujan yang tinggi. Maka antisipasi kita adalah dengan menyurati seluruh camat. Suratnya kita sudah kirim ke seluruh camat yang ada di Kabupaten Sikka," papar dia.

Dalam surat itu, ia meminta seluruh camat untuk segera melaporkan kepada BPBD tentang keadaan di wilayahnya masing-masing seperti kekeringan maupun bencana-bencana lainnya termasuk dengan kerawanan pangan. "Kalau ada bencana di wilayahnya, kita minta camat segera melaporkan kepada kita secara tertulis sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya penanganannya," papar dia.

Dikatakan saat ini Sikka sudah menghadapi kekeringan yang berdampak pada kesulitan air bersih dan juga rawan pangan. "Kita sudah melakukan koordinasi dengan semua dinas dengan tupoksi kerja masing-masing sehingga kita bisa berikan bantuan beras atau air bersih dalam menghadapi kekeringan ini," tandas dia.

Menurut dia, bencana yang sering kita hadapi itu seperti banjir, longsor dan abrasi."Jadi dominan kita banjir,longsor dan abrasi pantai. Disamping ini kita dihadapi pandemi. Sedangkan untuk angin kencang tidak seberapa di wilayah kita. Paling utama langganan kita tiap tahun itu bencana banjir, longsor dan abrasi," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya