Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

SAR Maumere Gelar Pelatihan Hadapi Bencana di Perairan

Gabriel Langga
21/9/2021 08:00
SAR Maumere Gelar Pelatihan Hadapi Bencana di Perairan
Peserta pelatihan potensi SAR Di Kabupaten Sikka berfoto bersama.(MI/Gabriel Langga)

KANTOR SAR Maumere menggelar pelatihan potensi SAR selama lima hari pada 20 sampai 25 September 2021, yang berlangsung di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Pelatihan potensi SAR yang diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai lembaga  itu bertajuk "Melalui Pelatihan Potensi Pencarian dan Pertolongan di Permukaan Air Kita Tingkatkan Quick Response SAR Terhadap Kecelakaan di Perairan."

Pelatihan SAR dalam menghadapi bencana di perairan ini langsung dibuka Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, yang dihadiri seluruh Forkompinda dan para SKPD serta para peserta kegiatan. 

Baca juga: PT Kereta Cepat Indonesia China Mitigasi Bencana di Daerah Rawan

Pada kesempatan itu, Bupati Sikka, yang biasa disapa akrab Robby Idong, mengatakan Kabupaten Sikka saat ini memiliki potensi bencana baik bencana alam maupun kecelakaan di perairan. 

Ia pun mengaku Kabupaten Sikka ini sudah pernah mengalami bencana gempa dan tsunami yang lebih parah dan banyak korban pada 1992. 

"Kan seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Sikka masuk daerah rawan bencana. Sikka termasuk potensi bencana yang tinggi. Ingat kita pernah dilanda gempa dan tsunami," papar Bupati Sikka.

Untuk itu, kata dia, kita perlu adanya antisipasi dalam menghadapi bencana alam sehingga kegiatan pelatihan yang digelar oleh SAR Maumere ini melibatkan masyarakat sesuai dengan potensi bencana kewilayahannya. 

"Saya, atas nama Pemkab Sikka, sangat berterima kasih kepada SAR Maumere. Para peserta yang dilatih oleh mereka ke depannya bisa berperan menghadapi bencana terutama memberikan pertolongan kepada korban bencana," ungkap Roby Idong.

Ia pun mengaku pelatihan potensi SAR yang digelar oleh SAR Maumere ini untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam memberikan pertolongan kepada korban. 

Menurut dia lagi, pelatihan yang digelar SAR Maumere ini sangat penting agar kemampuan yang dimiliki tim SAR dapat meningkat dari waktu ke waktu.

"Kita perlu antisipasi dari sekarang, jika bencana datang kita sudah siap menghadapinya dengan sumber daya manusia serta didukung dengan peralatan-peralatan yang dimiliki oleh Kantor SAR Maumere. Saya yakin kita bisa antisipasi apabila ada fenomena alam," ungkap dia.

Bupati Sikka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada SAR pusat yang telah memberikan program pelatihan potensi SAR sehingga putra-putri daerah di Kabupaten Sikka bisa mengikutinya. 

"Pelatihan potensi SAR ini saya sangat bangga. Khawatiran-khawatiran kita semakin berkurang karena saya yakin ada tim SAR yang akan memantau dan menolong warga kita yang kena bencana atau kasus-kasus kecelakaan di perairan kita," ujar Bupati Sikka.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana mengaku, sejak 2019 sampai 2021, sudah ada 300 orang yang dilatih potensi SAR yang tersebar di beberapa kabupaten yang ada di wilayah Pulau Flores. 

Ia pun mengaku pelatihan potensi SAR paling dominan soal water rescue atau pertolongan di permukaan air. Hal ini dikarenakan potensi kecelakaan yang tertinggi yang dimulai dari wilayah kerja mulai dari Flores sampai Alor itu adalah kecelakaan di perairan.

"Jadi untuk mengantisipasi kecelakaan di perairan maka potensi yang ada kita maksimalkan bagaimana bisa memberikan pertolongan dan penyelamatan khususnya korban di perairan," ujar dia.

Disampaikan dia, Basarnas tidak mungkin sendiri tanpa adanya peran serta dan dukungan dari potensi SAR, maka dari itu kita harus menjalin kerja sama dengan organisasi berpotensi SAR yang ada di wilayah kerja. 

Sehingga, kata dia lagi, kita harus memberikan pelatihan bagi potensi SAR dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang andal dan profesional.

Untuk di Kabupaten Sikka, Sudayana mengaku ada 50 potensi SAR yang mengikuti kegiatan pelatihan pertolongan di permukaan perairan selama lima hari nantinya. Ia pun mengaku nantinya peserta ini dibekali pengetahuan tentang teknik pertolongan di permukaan perairan. 

"Saya berharap usai mereka ikuti pelatihan ini para peserta bisa mengaplikasikan baik di tempat tugas maupun di tempat tinggal masing-masing apabila ada korban yang membutuhkan pertolongan," papar Sudayana.

Di akhir wawancara, Sudayana menambahkan semua peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini sudah dinyatakan bebas covid-19  karena sehari sebelum kegiatan semua peserta telah menjalani pemeriksaan rapid test antigen. 

"Jadi semua peserta maupun pelatih sudah dinyatakan bebas covid-19. Selama kegiatan yang berlangsung kita tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran virus covid-19," tutup Sudayana. (OL-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya