Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Panen Tambak Udang di Aceh Timur Hasilkan Rp1,8 Miliar

Insi Nantika Jelita
07/9/2021 15:15
Panen Tambak Udang di Aceh Timur Hasilkan Rp1,8 Miliar
Pekerja memberikan pakan untuk udang vaname di tambak wilayah Desa Suak Pandan, Aceh Barat.(Antara)

KLASTER tambak udang vaname di Kabupaten Aceh Timur, Aceh yang dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diklaim berhasil mengungkit ekonomi masyarakat setempat dan menjadi sarana edukasi budidaya perikanan ramah lingkungan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau klaster tambak udang vaname di Desa Matang Rayeuk, menyatakan tempat tersebut berhasil panen 25 ton atau senilai Rp1,8 miliar beberapa waktu lalu.

Kawasan tambak terdiri dari sembilan petak dengan luasan masing-masing 1.800 meter persegi. Tambak juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tandon air.

Baca juga: Kejar Produksi 2 Juta Ton Udang, KKP Butuh 11 Ribu Hektare Lahan

"Klaster tambak ini pemerintah bangun untuk meningkatkan produktivitas, sehingga kesejahteraan masyarakat naik. Target saya bagaimana indeks kesejahteraannya meningkat 140. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat petambak akan meningkat," ujar Trenggono dalam keterangan resmi, Selasa (7/9).

Saat ini, KKP tengah membangun klaster tambak udang vaname di Desa Paya Gajah, Aceh Timur. Per petak tambak seluas 3.000 meter persegi, dengan total sebanyak delapan petak. Tambak yang pembangunannya ditargetkan selesai pada November 2021, dapat memproduksi 34,5 ton per hektare per tahun.

Wahyu menjelaskan awalnya tambak tersebut dikelola secara tradisional oleh masyarakat. Kemudian, melalui program KKP, tambak direvitalisasi menjadi tambak udang model klaster dengan produktivitas yang jauh lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Melalui program revitalisasi ini, KKP menargetkan peningkatan hasil panen udang vaname dari rata-rata 0,6 ton per hektare, menjadi 2 ton per hektare. Ini salah satu strategi KKP untuk mencapai target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton per tahun pada 2024.

Baca juga: KKP Musnahkan Ribuan Ikan Impor asal Jepang hingga Kolombia

Trenggono menambahkan bahwa skema pengelolaan klaster tambak budidaya udang vaname di Aceh Timur, juga bertujuan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat pembudidaya. Pihaknya optimistis Aceh bisa menjadi salah satu daerah penghasil udang terbesar di Indonesia, yang berkontribusi tinggi pada target produksi udang nasional.

Ketua Pokdakan Rahmat Rayeuk Zakaria Husein menyebut ada perubahan besar yang dirasakan masyarakat dengan klaster tambak percontohan di Matang Rayeuk. Produktivitas tambak pun naik drastis. Padat tebar yang awalnya 20 ribu per per petak, kini ditingkatkan menjadi 200 ribu. Hasil panen meningkat hingga 2-3 ton per petak.

"Alhamdulillah, dengan adanya klaster tambak ini hasilnya lebih. Tadinya panen hanya sekitar 500-800 kg, sekarang bisa 2 ton lebih per petak. Tambak sekarang kan modern pakai teknologi," tutur Zakaria.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya