Kejar Produksi 2 Juta Ton Udang, KKP Butuh 11 Ribu Hektare Lahan

Insi Nantika Jelita
02/9/2021 14:05
Kejar Produksi 2 Juta Ton Udang, KKP Butuh 11 Ribu Hektare Lahan
Warga memanen udang vaname di tambak wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.(Antara)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) membutuhkan belasan ribu hektare (ha) lahan baru untuk mengejar target produksi 2 juta ton udang pada 2024. 

Salah satu yang diupayakan ialah mengintegrasikan kawasan tambak udang daerah. Hal itu diutarakan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu atau akarab disapa Tebe dalam seminar virtual.

"Hitung-hitungan kami, untuk mencapai 2 juta ton itu dibutuhkan lahan baru 11 ribu hektare. Salah satunya, 5.000 hektare akan kami coba update dari tambak tradsional menuju modern," jelas Tebe, Kamis (2/9).

Baca juga: KKP Bangun Shrimp Estate Pertama di Indonesia

Kemudian, 6.000 hektare lahan lainnya merupakan areal baru yang dicari KKP untuk mengejar target produksi udang. Dia menyebut ada beberapa wilayah yang tengah diincar KKP untuk mencapai target tersebut.

"Kami sedang sounding kepada pemerintah daerah. Misalnya, di daerah Sumbawa, Mena. Pak Menteri KKP juga baru bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat soal penawaran lahan di Mamuju," imbuh Tebe.

Berdasarkan catatan KKP, produksi udang nasional baru mencapai 856.753 ton sepanjang 2019-2020. Capaian ini terbilang masih jauh dari target produksi 2 juta ton hingga 2024.

Sementara, produksi udang dari petambak tradisional sekitar 247 ribu ton. KKP pun akan mengembangkan daerah Kebumen, Jawa Tengah, sebagai kawasan integrasi tambak udang atau shrimp estate pertama di Indonesia.

Baca juga: Luhut Beri Apresiasi Biak atas Keberhasilan Ekspor Hasil Laut

"Kami akan berkolaborasi dengan daerah Kebumen. Bupati setempat sudah menyiapkan dukungan ini dengan membangun 100 hektare tambak udang modern," pungkasnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan kesiapan untuk mendukung target produksi udang dari KKP. Pihaknya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk membereskan lahan dalam membangun kawasan tambak.

"Komunikasi kami tidak lama, sekitar 5-6 bulan. Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan warga sekitar. Ekologi daerah pesisir Kebumen masih cukup sehat untuk mendukung target pemerintah," urai Arif.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya