Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Data Tidak Sinkron, Kabupaten Cianjur Jadi PPKM Level 4

Benny Bastiandy
24/8/2021 17:56
Data Tidak Sinkron, Kabupaten Cianjur Jadi PPKM Level 4
Ilustrasi(DOK MI)

INSTRUKSI Menteri Dalam Negeri Nomor 35/2021 menempatkan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berada pada PPKM level 4 bersama Kota dan Kabupaten Sukabumi serta Kota Cirebon. Sebelumnya, Cianjur berada pada PPKM level 3.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan kondisi tersebut tak terlepas terjadinya ketidakakuratan data antara pusat dan daerah. Misalnya jumlah pasien yang terkonfirmasi ternyata belum terlaporkan ke pemerintah pusat.

"Kemarin ada verifikasi data. Karena datanya belum terlaporkan ke pusat, sehingga saat ini terjadi penumpukan data," kata Herman, Selasa (24/8).

Padahal, kata Herman, kenyataan di lapangan kondisi pengendalian covid 19 di Kabupaten Cianjur relatif cukup bagus. Bahkan Herman meyakini Kabupaten Cianjur semestinya berada pada level 2.

"Indikatornya, tingkat keterisian rumah sakit sudah turun. Ruang isolasi juga turun. Pasien yang kena covid-19 juga kosong. Dibanding beberapa waktu lalu cukup jauh. Makanya ini karena ketidakakuratan data," sebutnya.

Herman berharap kondisi Kabupaten Cianjur tidak terlalu lama lagi kembali ke level 3. Menyangkut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang bakal terdampak dengan status PPKM level 4, Herman mengimbau agar sekolah memaksimalkan dulu persiapan.

"Sekarang siapkan saja dulu infrastrukturnya, selesaikan vaksinasinya, simulasi silakan. Jadi nanti saat kita kembali lagi ke normal, silakan mulai. Kami mohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini," pungkasnya.

Di sisi lain, Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, menjelaskan saat digelar rakor mingguan penanganan covid-19 pekan lalu, Kabupaten Cianjur optimistis masih berada pada level 3 dengan pertimbangan berbagai indikator. Mulyana memprediksi kondisi Kabupaten Cianjur yang sekarang dinyatakan berada pada level 4 kemungkinan akibat tidak sinkronnya perbaruan data.

"Jadi, saat cleansing, datanya belum diperbaharui. Kemungkinan juga karena terlalu banyak aplikasi karena ada yang diambil dari NARS dan Pikobar," ungkapnya.

Ke depan, data pada Pikobar dan NARS akan disandingkan. Sehingga nanti data yang sudah di-cleansing menjadi satu. "Mungkin belum sinkron," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya