Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RAJIN pangkal pandai. Ungkapan itu rasanya tepat ditujukan kepada tiga anak Orang Rimba di Jambi yang baru saja lolos dan resmi mengenyam pendidikan lebih tinggi di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Jambi.
Satu dari tiga anak Orang Rimba (Suku Anak Dalam) adalah Perbal Tampung. Dia adalah anak laki-laki dari Cangking, anggota kelompok Orang Rimba pimpinan Tumenggung Bebayang yang berdomisili di sekitar hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, di wilayah Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Perbal, semenjak Senin (26/7), resmi menimba ilmu kepolisian di kampus SPN Polda Jambi yang terletak di Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, mengawali pendidikannya dengan belajar baca tulis hitung dari dalam hutan, dibimbing fasilitator pendidikan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi.
Setelah memiliki kemahiran baca tulis dan berhitung, KKI Warsi membantu menjembatani Perbal untuk bersekolah di sekolah formal. Berhasil, Perbal diterima menjadi siswa kelas jauh SD Air Panas Kecamatan Air Hitam Sarolangun. Lulus sekolah dasar, Perbal diterima melanjutkan pendidikan ke SMP 12 Sarolangun, Kecamatan Air Hitam, dengan metode kelas jauh.
"Keberhasilan anak-anak rimba melanjutkan pendidikan kedinasan di Kepolisian Republik Indonesia, merupakan kado yang paling indah di Hari Anak Nasional 2021 ini," ungkap salah seorang fasilator pendidikan Orang Rimba KKI Warsi Jauharul Maknun, yang menjadi guru Perbal di rimba.
Baca juga: Merdeka Belajar Untuk Kemandirian Orang Rimba
Tidak hanya Perbal, Jeni Adi Saputra anak laki-laki dari Ngilo, salah satu pimpinan kelompok Orang Rimba di daerah Pauh Menang, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin, juga diterima menjadi siswa SPN Polda Jambi.
Jeni menempuh pendidikan sekolah formal semenjak 2008. Waktu itu, kelompok Ngilo kebetulan sudah berakses dekat kehidupan masyarakat di daerah transmigrasi di Merangin. Hanya saja anak-anak Orang Rimba masih belum bisa bersekolah karena adanya perbedaan yang tajam antara anak rimba dan anak transmigrasi.
"Kami senang dan bersyukur. Negara makin mengakui keberadaan Orang Rimba. Akhirnya banyak yang mendukung pendidikan anak sanak-sanak kami. Termasuk dari Rajo Polisi," ujar Ngilo yang berharap sukses anaknya membangkitkan semangat Anak Rimba di Jambi untuk bersekolah sungguh-sungguh.
Sedangkan anak Orang Rimba ketiga yang lolos adalah Seri Santoso. Berperawakan tinggi, Seri adalah putra dari Orang Rimba bernama Prencam yang menempati Perumahan Sosial Pasir Putih Desa Dwi Karya, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.
Menurut Staf Humas KKI Warsi Sukmareni, dalam mendorong pendidikan di lingkungan Orang Rimba, pada tahap awal Warsi melakukan sosialisasi dan memotivasi kepada Orang Rimba untuk memberikan waktu kepada anak-anak untuk belajar dan bersekolah.
Pada satu sisi, Warsi juga melakukan pendekatan kepada pemangku sekolah formal berikut wali siswa setempat untuk menerima anak-anak Orang Rimba mengenyam bangku sekolah formal. Sebelum sekolah formal, anak-anak rimba diberi pembekalan pendidikan awal, seperti pengenalan huruf dan angka. Tidak kalah penting, untuk menyesuaikan dengan kehidupan di luar rimba, anak-anak Orang Rimba diajarkan mandi dan sikat gigi sebelum sekolah.
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen A. Rachmad Wibowo usai membuka kegiatan pendidikan 663 orang siswa Siswa Bintara Diktukba Polri TA 2021 di SPN Polda Jambi, berharap ketiga orang anak dari keluarga Orang Rimba Jambi yang ikut pendidikan di SPN dapat menjadi teladan masyarakat Jambi, terutama bagi masyarakat Orang Rimba.
"Siswa Diktukba Polri yang berasal dari SAD (suku anak dalam) harus menjadi pelopor dan teladan bagi warga SAD lainnya. Semoga siswa yang masuk pada pendidikan tahun 2021 bisa menjadi motivasi untuk pendidikan siswa Bintara tahun berikutnya," kata Rachmad Wibowo.(OL-5)
SEMANGAT kebersamaan untuk mendukung program ketahanan pangan yang digerakkan Polda Jambi kian menggaung ke pelosok kabupaten kota di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Provinsi Jambi.
Penangkapan terhadap preman berkedok wartawan tersebut atas laporan tiga kepala desa di Pemerintahan Kota Sungai Penuh (yang masuk wilayah hukum Polres Kerinci).
Dikatakan, tidak ada alasan Koperasi Merah Putih tidak terbentuk. Pasalnya, pendanaan sudah disiapkan.
MISTERI kematian anggota Polres Muaro Jambi Aipda Hendra M Utama yang Selasa lalu ditemukan tewas mengenaskan di Perumahan Griya Golf Garden, Kelurahan Pematang Sulur, Jambi terungkap.
KEPOLISIAN Daerah Jambi bersama jajaran Kepolisian Resort Kerinci, berupaya keras mengentaskan segala bentuk kejahatan narkotika dan obat terlarang (narkoba).
SEBUAH gudang yang diduga menjadi tempat penampungan ilegal bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di jalan nasional Lingkar Timur, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Palmerah, Kota Jambi, meledak dan terbakar, Jumat (16/5).
Tindak kekerasan yang juga melukai tiga Orang Rimba tersebut, terjadi Selasa, sekitar pukul 13.00 WIB, di sekitar kebun kelapa sawit PT Kahuripan, Kabupaten Tebo, Jambi.
Ke depannya calon kepala daerah diharapkan untuk lebih aktif mendekati masyarakat Orang Rimba.
PILKADA 2024 kali ini turut menjadi perhatian Orang Rimba. Salah satu kelompok masyarakat adat suku terasing yang juga populer dengan sebutan Suku Anak Dalam (SAD).
RATUSAN Orang Rimba yang populer dengan sebutan Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi, antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI ke-79.
JIKA lulus nanti, Pauzan akan jadi generasi pertama Suku Anak Dalam yang bisa menyandang gelar sarjana.
PIHAK kepolisian didesak untuk mengusut tuntas kasus penembakan hyang menyebabkan tewasnya seorang warga Suku Anak Dalam atau yang dikenal dengan Orang Rimba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved