Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Orang Rimba Antusias Ikuti Pilkada dan Pilih Calon Rajo Godong di Jambi

Solmi
27/11/2024 17:14
Orang Rimba Antusias Ikuti Pilkada dan Pilih Calon Rajo Godong di Jambi
Orang Rimba Antusias Ikuti Pilkada dan Pilih Calon Rajo Godong di Jambi.(Dok. MI)

HAJATAN politik pemilihan kepala daerah (Pilkada 2024) kali ini turut menjadi perhatian Orang Rimba. Salah satu kelompok masyarakat adat suku terasing yang juga populer dengan sebutan Suku Anak Dalam (SAD). Mereka umumnya tinggal di dalam dan sekitar hutan di Provinsi Jambi.

Sehari menjelang hari pencoblosan, mereka sudah berangsur keluar dari hutan atau dari kebun kelapa sawit tumpangan bermukim. Mereka membuat sudung, pondok sederhana beratapkan terpal tanpa dinding,  di pinggir desa, tempat TPS Pilkada Serentak berada.

Antusiasme Orang Rimba mengikuti pesta demokrasi Pilkada Serentak Tahun 2024 tersebut antara lain terlihat di pinggiran Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten  Sarolangun, di wilayah barat Provinsi Jambi.

Berbaur dengan masyarakat desa setempat, puluhan Orang Rimba yang sudah terdata sebagai pemilih, sepanjang pagi hingga siang Rabu (27/11), tampak bersenang hati dan sabar menunggu antrean untuk memberikan suara di dalam sebuah bangunan tanpa plester yang dijadikan penyelenggaran sebagai lokasi TPS 04 Bukti Suban, Air Hitam.

Melalui TPS 04 Bukit Suban, puluhan Orang Rimba asal Taman Nasional Bukit Duabelas  (TNBD) itu, memberikan suara untuk memilih satu dari dua pasang calon Rajo Godong Jambi (Gubernur Jambi, Red) dan memilih satu dari lima calon Rajo  Godong (Bupati) Kabupaten Sarolangun.

Beberapa Orang Rimba setempat mengaku pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kali ini relatif lebih mudah dijalani. Berbeda jauh dengan pemilihan legislatif beberapa bulan lalu yang membuat mereka kesulitan untuk melakukan pencoblosan.

Seperti dikemukakan wanita muda bernama Nari Bungo, Orang Rimba  asal TNBD.  Nari menyebutkan, ia bisa menetapkan pilihan karena surat suara menyertakan gambar wajah dari calon-calon Rajo Godong yang ikut bertarung pada Pilkada Serentak di Sarolangun.

Namun, ketika ditanya apakah kenal calon-calon yang dipilih, Nari hanya tersenyum dan memberikan jawaban dengan kata “hopi!” yang artinya tidak tahu.

Sementara menurut Orang Rimba bernama Prabung, meskipun ada gambar wajah, untuk menentukan pilihan yang benar-benar tepat cukup sulit. Pasalnya sosialisasi mengenai latar belakang dan program dari para calon-calon Rajo Godong yang berkontestasi tidak sampai dengan jelas kepada kebanyakan Orang Rimba.

Akibatnya, Prabung mengakui, ia dan beberapa warga Orang Rimba menentukan pilihan berdasarkan bisikan hati nurani, dan bisikan-bisikan yang didengar dari warga desa yang mereka kenal.

Terlepas dari kekurangan tersebut, tetua (Tungganai) Orang Rimba setempat bernama Basemen, menyatakan menyambut positif pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, siapapun yang bakal terpilih mampu membawa kebaikan buat kehidupan dan penghidupan Orang Rimba di Jambi.

“Kami haropko, rajo nang kemuko memberiko perhatian unttuk kamia Orang Rimba, sampai ke anak cucu kamia nanti,” ungkap Basemen. (Kami harapkan pimpinan terpilih memberikan perhatian untuk kami Orang Rimba, sampai ke anak cucu kami nanti, Red).

Menurut Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Sukmareni (lembaga nonpemerintah yang selama ini aktif melakukan pendampingan ke sejumlah kelompok Orang Rimba sekitar TNBD) pengharapan Basemen tidaklah berlebihan.

“Kami melihat partisipasi aktif Orang Rimba dalam Pilkada tahun ini, merupakan bentuk mulai adanya kesadaran politik di kalangan komunitas ini,” ujarnya.

Sukmareni mengapresiasi langkah aparat desa yang mengundang dan melibatkan Orang Rimba dalam proses pesta demokrasi mencari calon kepala daerah. Hal itu merupakan contoh nyata kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat adat dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal.

Ia berharap, ke depannya calon kepala daerah untuk lebih aktif mendekati masyarakat Orang Rimba. Mengenalkan diri, serta menyampaikan visi dan misi dari perjuangan politik mereka.

“Keterlibatan Orang Rimba dalam pemilu bukan hanya hak. Tetapi juga bagian dari perjuangan untuk pengakuan dan keberlanjutan hak-hak mereka sebagai masyarakat adat,” tegas Sukmareni. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya