Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
LEMBAGA Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pematangsiantar kembali menggagalkan masuknya narkoba ke dalam Lapas. Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas IIA Pematangsiantar Rudy Fernando Sianturi melalui Humas Daniel Sitindaon mengungkapkan petugas pos menara Lapas Taufiq Sipayung, Selasa (20/7) dinihari mendengar ada suara yang mencurigakan dari seputaran tembok lapas. Petugas menara langsung bergerak memantau serta memeriksa di sekitaran pos menara tersebut.
"Ketika disenter dari atas menara tampak kelihatan barang mencurigakan berupa plastik kresek berwarna biru. Kemudian petugas pos menara tersebut segera melaporkan kejadian tersebut kepada komandan regu jaga Juyandri Saragih, kemudian berupaya menyenter ke arah luar tembok namun karena situasi di luar tembok kurang pencahayaan pelaku pelemparan tersebut tidak terlihat," kata Daniel dalam keterangannya, Rabu (21/7).
Selanjutnya laporan tersebut langsung direspons cepat dan ditindaklanjuti oleh komandan regu jaga dan melaporkannya kepada Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Sahat Bangun dan Kalapas Rudy Fernando Sianturi.
Setelah informasi didapat, Kalapas selanjutnya memberi arahan agar bungkusan plastik biru yang dicurigai tersebut dipantau untuk menemukan siapa yang akan menjemput barang mencurigakan tersebut.
"Namun sampai pukul 10.00 pagi tidak ada yang menyentuh barang mencurigakan tersebut dan kemudian Kalapas memerintahkan agar segera dilaporkan ke Sat Narkoba Polres Simalungun," jelasnya.
Sekitar pukul 14.00 wib tim dari Sat Narkoba Polres Simalungun Aipda Ahmad Sopawi segera mengecek dan memeriksa langsung lokasi penemuan dan barang mencurigakan tersebut. Saat dibuka bungkusan tersebut ditemukan berisi 7 bal besar diduga narkoba jenis ganja dan 5 bungkusan plastik klip ukuran besar yang diduga narkoba jenis sabu. Barang tersebut diamankan dan dibawa ke Mapolres Simalungun.
Kalapas Rudi Fernando Sianturi menerangkan tindakan pencegahan yang dilakukan petugas tersebut merupakan pencegahan yang kedua kalinya agar narkoba tidak masuk ke dalam Lapas Klas IIA Pematangsiantar.
"Namun sangat disayangkan kita belum bisa mengetahui kepada siapa barang tersebut akan dituju dan siapa pelaku pelemparan tersebut," katanya.
baca juga: Narkoba
Berdasarkan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Sumut Rudy meminta agar setiap petugas memperketat pengawasan, menggeledah dan memeriksa setiap barang dan orang yang akan melewati penjaga pintu utama (P2U).
"Kepada petugas pengamanan khusunya petugas pintu utama agar lebih meningkatkan pemeriksaan serta penggeledahan. Hal ini merupakan wujud keseriusan Lapas Klas IIA Pematangsiantar dalam hal bersih dari narkoba serta mewujudkan zona integritas dan wilayah menuju WBK dan WBBM," tandasnya. (N-1)
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Dirjenpas berpesan kepada para kepala unit pelayanan teknis (UPT) untuk melakukan penguatan soliditas, komunikasi terbuka, dan kewaspadaan tinggi dari petugas lapas-lapas tersebut.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) hingga Juni 2025, terdapat kelebihan kapasitas atau overcrowding mencapai 89,64%.
Kaus Bertuliskan Forgive Your Self, Move Forward, Finish Strong mencuri perhatian dalam acara silaturrahmi Ditjenpas) dengan media di Jakarta, Selasa (15/7).
RENCANA Presiden Prabowo Subianto untuk membangun lembaga pemasyarakatan (LP) baru dinilai bakal menjawab persoalan overkapasitas warga binaan.
Ia menilai jammer akan menyempitkan ruang gerak komunikasi dari dalam lapas. Khususnya komunikasi untuk mengendalikan peredaran narkotika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved