Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir Landa Kapuas Hulu, 14.889 Jiwa Terdampak

Ferdian Ananda Majni
16/7/2021 15:38
Banjir Landa Kapuas Hulu, 14.889 Jiwa Terdampak
Ilustrasi banjir yang melanda wilayah Kalimantan Barat.(Antara)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, melaporkan perkembangan data terkait banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Sebanyak 6.165 KK atau 14.889 warga yang tinggal di 47 desa diketahui terdampak.

Adapun sebaran wilayah korban yang terdampak, yaitu 1.147 KK/4.112 jiwa di Kecamatan Hulu Gurung, 649 KK/2.589 jiwa di Kecamatan Silat Hulu dan 3.879 KK/6.537 jiwa di Kecamatan Boyang Tanjung. Kemudian, 190 KK/569 jiwa di Kecamatan Pengkadan, 118 KK/472 jiwa di Kecamatan Bunut Hulu dan 182 KK/610 jiwa di Kecamatan Silat Hilir.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut dari keseluruhan warga yang terdampak, sebanyak 398 KK terpaksa harus mengungsi. Rinciannya, 127 KK di Desa Nanga Luan, 89 KK di Desa Entebi dan 182 KK di Desa Bongkong.

"Sebaran wilayah desa yang terdampak meliputi Desa Nanga Yen, Desa Tepuai, Desa Sejahtera Mandiri, Desa Karya Mandiri, Landau Kumpang, Desa Kelakar, Desa Bugang, Desa Simpang Sinara di Kecamatan Hulu Gurung," ujar Abdul dalam keterangan resmi, Jumat (16/7).

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Masih Mengancam Sejumlah Wilayah

Lalu, Desa Dangkan kota, Desa Entebi, Desa Landau badai, Desa Landau rantau, Desa Lebak jemah, Desa Nanga Dangkan dan Desa Nanga luan. Kemudian, Desa Nanga Lungu, Desa Nanga Ngeri, Desa Riam Tapang, Desa Selangkai, Desa Selimu, yang semuanya berlokasi di Kecamatan Silat Hulu.

Berikut, sejumlah desa di Kecamatan Boyan Tanjung, dengan rincian Desa Nanga Betung, Desa Landau Mentail, Desa Nanga Jemah, Desa Riam Mengelai, Desa Sri Wangi, Desa Nanga Sangan dan Desa Tubang Jaya. Lalu, Desa Boyan Tanjung, Desa Mujan, Desa Pemawan, Desa Karya Maju, Desa Nanga Ret, Desa Nanga Danau, Desa Nanga Boyan, Desa Delintas Jaya dan Desa Teluk Geruguk.

Kemudian, Desa Jajang, Desa Mawan, Desa Kerangan Panjang di Kecamatan Pengkadan, Desa Riam Piang, Desa Semangut Utara, Desa Nanga Semangut, desa temuyuk, desa landau apus di Kecamatan Bunut Hulu, Desa Suka Maju dan Desa Tangai Jaya di Kecamatan Mentebah dan Desa Bongkong di Kecamatan Silat Hilir.

"BPBD Kapuas Hulu juga mencatat kerugian materil sementara akibat banjir, yang meliputi 961 unit rumah dan 55 unit fasilitas umum di Kecamatan Hulu Gurung," imbuh Abdul.

Kemudian, di Kecamatan Silat Hulu ada sebanyak 10 rumah roboh, 427 lainya terendam, 25 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas pendidikan, 1 perpustakaan, 1 kantor desa, 2 masjid, 1 fasilitas kesehatan, 1 balai posyandu dan 1 unit gedung serbaguna terdampak.

Baca juga: BMKG: Fenomena Super Blood Moon Potensi Terjadi Banjir Rob

Selanjutnya, 2.097 rumah dan 54 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Boyan Tanjung. Kemudian, ada 217 unit rumah dan 7 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Pengkadan dan 150 unit rumah terendam di Kecamatan Silat Hilir.

BNPB melihat Kabupaten Kapuas Hulu merupakan wilayah dengan tingkat risiko banjir sedang hingga tinggi. Serta, memiliki catatan delapan kejadian banjir selama 2020. Itu berdasarkan monitoring inaRisk dan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI).

Data inaRisk menyebut sebanyak 25 kecamatan yang berpotensi terdampak dengan luas wilayah mencapai 80.282 hektar. Selanjutnya, DIBI mencatat selama 2020 ada 20.055 rumah terendam banjir dan 138.357 jiwa yang terdampak.

Melihat catatan tersebut, BNPB meminta seluruh pemangku kebijakan di wilayah tersebut dapat mengambil upaya mitigasi, pengurangan risiko dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.(OL-11)
 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya