Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peringatan dini cuaca yang berpotensi memicu bahaya hidrometeorologi. Seperti, banjir, angin kencang dan tanah longsor.
BMKG telah mengeluarkan daftar provinsi terkait peringatan dini cuaca, salah satunya wilayah Sumatera. Wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat memiliki potensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Sejumlah wilayah di Aceh juga perlu waspada, seperti Aceh Jaya, Aceh Tengah dan Bener Meriah. Lalu, Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Subulusalam, Aceh Barat dan Nagan Raya.
Baca juga: Waspadai Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Peralihan
"Ditinjau melalui inaRISK, Aceh merupakan provinsi dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Raditya Jati dalam keterangan resmi, Minggu (4/7).
"23 kabupaten berada pada potensi bahaya tersebut. Di antaranya kabupaten yang disebutkan dalam peringatan dini cuaca di atas. Sedangkan dilihat dari potensi luas bahaya pada 23 kabupaten tersebut mencapai lebih dari 650 ribu hektar," imbuhnya.
Di Sumatera Utara, BMKG memonitor beberapa wilayah dengan potensi hujan lebat. Seperti Dolok Sanggul, Kabanjahe, Panguruan, Salak, Sidikalang dan Sipirok. Melihat analisis inaRISK, provinsi ini juga merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca juga: BMKG: Waspada Dampak tidak Langsung Siklon Tropis Choi Wan
Sebanyak 33 kabupaten dengan luas 1,3 juta hektar pada potensi bahaya tersebut. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. Demikian juga Sumatera Barat yang terpantau pada potensi hujan ringan di beberapa wilayah.
Misalnya, Payakumbuh, Pulau Punjung, Sarilamak dan Tuapejat. BMKG menginformasikan waspada potensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir atau kilat pada dini hari di wilayah Pasaman Barat dan Pasaman. Sementara itu, potensi hujan lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang juga mengancam Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Beberapa minggu terakhir, banjir masih terjadi di beberapa wilayah. Seperti, Banyumas, Donggala, Samarinda dan Sigi. Terkait banjir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (3/7) siang, sejumlah kelurahan terdampak banjir tersebut.(OL-11)
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
“Jangan remehkan tsunami 50 sentimeter. Di Teluk Youtefa, Papua, gelombang dari tsunami Jepang 2011 meningkat menjadi hampir 4 meter karena efek amplifikasi di dalam teluk,"
BNPB setelah gempa dahsyat di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi, meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Indonesia untuk evakuasi karena ada potensi tsunami
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved