Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENJABAT Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai memperingatkan bahwa konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang telah memaksa lebih dari 130.000 warga mengungsi, berpotensi meningkat menjadi perang.
Ketegangan memuncak setelah dua hari bentrokan berdarah di sepanjang perbatasan kedua negara.
Pertempuran yang pecah sejak Kamis (23/7) melibatkan serangan udara, artileri berat, tank dan pasukan darat. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar sidang darurat pada Jumat malam waktu setempat untuk membahas krisis tersebut.
Sementara dentuman artileri terus terdengar dari sisi Kamboja, otoritas di Provinsi Oddar Meanchey melaporkan satu korban jiwa, seorang pria lanjut usia, serta lima lainnya terluka.
Di sisi Thailand, Kementerian Kesehatan mencatat 15 kematian yakni 14 di antaranya warga sipil dan 46 orang luka-luka, termasuk 15 tentara. Total pengungsi dari wilayah Thailand telah mencapai lebih dari 138.000 orang.
"Kami telah mencoba berkompromi karena kami bertetangga, tetapi kami sekarang telah menginstruksikan militer Thailand untuk segera bertindak jika terjadi keadaan darurat," kata Wechayachai seperti dikutip AFP, Sabtu (26/7).
"Jika situasi meningkat, ini bisa berkembang menjadi perang, meskipun untuk saat ini, masih terbatas pada bentrokan," tambahnya dalam konferensi pers di Bangkok.
Di Kota Samraong, sekitar 20 km dari perbatasan, warga terlihat panik menyelamatkan diri bersama anak-anak dan barang-barang mereka.
"Saya tinggal sangat dekat dengan perbatasan. Kami takut karena mereka mulai menembak lagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat," kata Pro Bak, seorang warga yang tengah mencari perlindungan di kuil Buddha bersama keluarganya.
Pasukan Kamboja dilaporkan melepaskan tembakan menggunakan roket BM-21 dan artileri, yang dibalas Thailand dengan serangan balik terarah, termasuk pengerahan jet tempur F-16. (H-4)
Jumlah warga yang terdampak akibat konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus meningkat tajam. Hingga Minggu (27/7), lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved