Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Polda Metro Jaya menyediakan dapur lapangan untuk membantu para korban kebakaran yang mengungsi di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak musibah.
"Dapur lapangan mulai beroperasi sejak pukul 08.00 WIB. Menu yang disiapkan hari ini antara lain tongseng daging, kentang goreng, dan nasi putih," kata Kasi Pammat AKP Ali Hajar dalam keterangannya, Minggu (8/6).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubdit Gasum Kompol Daru Wibowo Saputro. Hal ini untuk memastikan proses penyiapan dan distribusi makanan berjalan tertib dan tepat sasaran.
Sementara itu, hingga saat ini situasi di lokasi pengungsian terpantau kondusif. Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan, tanggung jawab sosial Polri kepada masyarakat.
"Polri hadir di tengah masyarakat bukan hanya dalam hal penegakan hukum, tetapi juga saat masyarakat mengalami kesulitan. Kami harap dapur lapangan ini dapat meringankan beban para pengungsi. Kami juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga ketertiban dan kesehatan selama berada di lokasi pengungsian," kata Ade Ary.
Diketahui sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB. Luas area yang terbakar dalam kebakaran tersebut sekitar seluas 3 hektare.
"Luas (area terbakar) 30.000 meter persegi (3 ha)," kata Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, Sabtu (7/6). (H-1)
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Akibat terbatasnya fasilitas pengungsian, sejumlah warga korban kebakaran Kapuk Muara harus rela bermalam di kandang kambing demi mendapatkan tempat berlindung sementara.
Kepolisian masih terus mendalami penyebab kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
PAKAR hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, berharap agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dapat mengakomodir kerugian korban tindak pidana.
Ia menjelaskan ketiga korban saat ini telah teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47) dan Sunadi (31).
Kapolda juga meninjau lokasi kejadian di depan Puskesmas Bukit Surungan (Busur), tempat kecelakaan tunggal bus ALS terjadi.
Tim SAR Gabungan menemukan salah satu korban tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved