Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEPOLISIAN masih terus mendalami penyebab kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6). Hingga kini, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Ahmad Fuady, pada Minggu (8/6), menyatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan informasi dari berbagai saksi yang memberikan keterangan berbeda terkait awal mula munculnya api.
"Kami masih mendalami keterangan dari saksi-saksi karena terdapat perbedaan informasi mengenai pemicu kebakaran tersebut," ujar Fuady.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat saksi yang menyebutkan bahwa api pertama kali terlihat di lantai dua salah satu rumah warga. Sebagian saksi lain menduga sumber api berasal dari korsleting listrik, sedangkan lainnya menduga dari kompor yang ditinggal menyala.
"Ada saksi yang menyebut api berasal dari korsleting listrik, ada juga yang bilang dari kompor menyala yang ditinggal. Semua kemungkinan masih kami telusuri," tambah Fuady.
Guna memastikan penyebab kebakaran secara akurat, pihak kepolisian akan melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Tim ini dijadwalkan akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di titik awal munculnya api.
"Tim Puslabfor direncanakan akan turun ke lokasi besok atau lusa untuk melakukan pemeriksaan langsung di area sumber api," jelas Fuady.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran tersebut menghanguskan area seluas sekitar 3 hektare atau 30.000 meter persegi, menurut keterangan dari Kasi Operasional Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, pada Sabtu (7/6). (Z-10)
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Akibat terbatasnya fasilitas pengungsian, sejumlah warga korban kebakaran Kapuk Muara harus rela bermalam di kandang kambing demi mendapatkan tempat berlindung sementara.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
ANGGOTA DPR RI Komisi VI, Darmadi Durianto, meninjau langsung lokasi kebakaran besar yang terjadi di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (10/6).
ANGGOTA DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyatakan rasa simpati mendalam kepada para korban kebakaran di kawasan Kapuk Muara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved